5 Tanda Racun dalam Tubuh Sudah Menumpuk, Segera Detoks!

BlogSehat - Meski berbahaya, faktanya kita tidak bisa benar-benar menghindar dari paparan toksin atau racun. Toksin dapat berasal dari senyawa kimia dari produk yang kita gunakan sehari-hari seperti sabun atau kosmetik, dari senyawa limbah hasil metabolisme makanan yang kita konsumsi, dan dari lingkungan seperti polusi udara.

Mengutip Bustle, menurut Nasimeh Yazdani, M.D., pendiri Seaside Medical Technologies, yang dimaksud dengan racun atau toksin adalah, zat berbahaya yang dapat mengacaukan DNA dan menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh.

Ia mencontohkan senyawa formaldehida, yang biasa digunakan pada produk kosmetik, dapat menyebabkan bayi terlahir cacat. Itulah sebabnya ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari penggunaan kosmetik selama kehamilan.

Berdasarkan data dari Environmental Protection Agency, diketahui ada setidaknya 595 senyawa kimia yang secara signifikan dapat menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan manusia.

Walaupun tubuh memiliki mekanisme pengeluaran racun, ada kalanya pola hidup yang kurang sehat mengakibatkan jumlah racun dalam tubuh jadi menumpuk, sehingga memicu berbagai penyakit. Untuk mengetahui apakah tubuh kamu telah menumpuk dengan racun atau tidak, bisa dicek tanda-tanda berikut ini.

1. Mengalami kabut otak

Di antara kamu mungkin pernah mengalami otak nge-blank alias gak bisa mikir. Kebingungan, kehilangan daya ingat, dan ketidakmampuan untuk tetap fokus adalah beberapa ciri dari kabut otak atau brain fog. Kondisi ini bisa disebabkan oleh iritasi akibat paparan senyawa kimia atau toksin.

"Melalui serangkaian reaksi, toksin menyebabkan peradangan yang dapat melucuti tubuh dari vitamin esensial, mineral, dan hormon yang diperlukan bagi fungsi tubuh sehari-hari," ujar Janette Nesheiwat, M.D., dokter keluarga asal Amerika Serikat (AS) kepada Bustle.

Nesheiwat mengibaratkan tubuh yang penuh racun dengan mobil yang rusak akibat pemakaian oli yang buruk. Penumpukan racun menyebabkan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik dan memengaruhi berbagai area, termasuk otak.

2. Selalu lelah

Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Science of the Total Environment, ditemukan adanya kaitan antara kelelahan kronis dengan paparan racun dari lingkungan seperti pestisida, bahan pelarut (solvent), serta logam.

Yang dimaksud dengan kelelahan kronis adalah rasa lelah yang parah dan telah berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Dari hasil penelitian diketahui, para pasien yang terpapar toksin mengalami gangguan hipotalamus (bagian otak penghasil hormon-hormon penting bagi tubuh), dan terjadi disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Menurut Nesheiwat, tumpukan racun dalam tubuh akan menyebabkan organ hati dan ginjal bekerja ekstra untuk membuang limbah tersebut. Ketika ginjal bekerja secara berlebihan, justru fungsinya akan menurun, menyebabkan racun tak bisa dibuang sepenuhnya, sehingga tubuh tetap dipenuhi racun, menyebabkan kamu selalu merasa lelah dan rendah energi.SahabatQQ

3. Badan pegal linu

Jumlah toksin yang berlebihan dalam tubuh juga bisa disebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat. Nesheiwat menjelaskan, sering mengonsumsi makanan cepat saji, yang menurutnya sarat dengan bahan kimia, dapat menyebabkan racun menumpuk dalam tubuh.

Berdasarkan studi yang dilakukan para peneliti dari George Washington University,Amerika Serikat (AS), ditemukan bahwa makan di luar, di restoran atau gerai-gerai yang menyajikan makanan cepat saji, dapat meningkatkan jumlah ftalat, yakni senyawa kimia yang biasa digunakan pada bahan kemasan dan pangan olahan. Senyawa ini diketahui bisa mengganggu hormon dan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit.

Karena senyawa ini termasuk toksin, maka penumpukan dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai gejala. Di antaranya lesu dan nyeri sendi serta otot, atau lebih kita kenal dengan pegal linu.

4. Sembelit

Selain ginjal, proses pembuangan racun dari dalam tubuh juga dilakukan oleh organ hati. Melansir Observer, manakala organ hati kewalahan harus membuang racun akibat pola makan yang buruk, atau paparan racun dari obat-obatan dan lingkungan, hal itu akan berdampak pada sistem pencernaan.

Organ hati diibaratkan seperti pusat kendali sistem pencernaan dalam tubuh. Jika pusat kendali tersebut mengalami perlambatan atau kerusakan, maka sistem pencernaan pun jadi tidak normal, ditandai dengan perut kembung atau sembelit.Agen Domino99

5. Bau badan

Ciri lainnya dari tubuh yang memiliki kadar racun berlebih adalah bau badan yang tak biasa. Menurut Nesheiwat, tubuh akan menciptakan gas dan bau, yang merupakan hasil dari proses metabolisme dan pemecahan dari segala yang kita hirup, telan, atau yang terpapar.

Timbulnya bau badan tak sedap, urine berbau, atau bau mulut bisa jadi pertanda bahwa tubuh sedang berusaha membuat racun.

Apabila kamu mengalami beberapa tanda atau gejala di atas, jangan dibiarkan. Segera lakukan detoksifikasi, di antaranya dengan banyak minum air putih, istirahat cukup, rutin berolahraga, meminimalkan stres, hindari minuman beralkohol dan makanan olahan, serta perbanyak makan sayur dan buah yang kaya akan antioksidan.

Mengutip Healthline, asupan kaya akan antioksidan dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif akibat paparan radikal bebas serta racun lainnya yang membahayakan tubuh.

Menurut sebuah laporan yang terbit dalam World Allergy Organization Journal, stres oksidatif berkontribusi terhadap kemunculan berbagai penyakit. Antara lain kanker, gangguan neurologis, aterosklerosis, hipertensi, iskemia atau perfusi, diabetes, sindrom gangguan pernapasan akut, fibrosis paru idiopatik, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan asma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil