PENTINGNYA PEMANASAN SEBELUM BERMAIN BOLA
Aktivitas pemanasan kita jumpai saat menonton pertandingan olahraga, salah satunya sepak bola. Para atlet kudu mempersiapkan kondisi fisiknya sebaik mungkin sebelum pertandingan dimulai. Salah satu tujuan utamanya untuk meningkatkan elastisitas otot sehingga risiko cedera saat bertanding bisa diminimalisir.
Apalagi di ajang bergengsi seperti Piala Dunia. Pemain yang mengalami cedera berat bisa jadi harus mengubur mimpinya untuk memenangi trofi bergengsi tersebut.
Manfaat dan kegunaan pemain untuk melakukan pemanasan sebelum bermain bola :
1 . Meningkatkan suhu tubuh dan otot
Pemanasan yang baik akan meningkatkan suhu tubuh yang sangat membantu otot Anda. Saat suhu meningkat, kadar oksigen di dalamnya semakin bertambah sehingga otot menjadi lebih mudah berkontraksi dan rileks. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan waktu bagi jantung agar tidak terlalu tegang saat berolahraga.
2. Membantu mempersiapkan mental
Manfaat lainnya adalah mempersiapkan diri secara mental. Peluang kegagalan semakin besar ketika pemain langsung bertanding tanpa pemanasan terlebih dahulu. Maka dari itu, pemanasan adalah waktu yang tepat untuk memikirkan taktik dan strategi yang paling efektif untuk mengalahkan lawan.
3. Meningkatkan fleksibilitas
Peregangan adalah salah satu gerakan yang umumnya dilakukan selama pemanasan. Tujuannya untuk meningkatkan aliran darah ke bagian otot dan sendi sehingga menjadi lebih fleksibel saat bertanding. Selain itu, peregangan termasuk kunci untuk mencegah terjadinya cedera.
Jenis Pemanasan sebelum Berolahraga
Pemanasan umumnya dilakukan selama lima sampai sepuluh menit sebelum pertandingan dimulai. Gerakan yang dilakukan cenderung perlahan, mudah, dan konsisten. Berikut jenis-jenis pemanasan yang kerap dilakukan sebelum berolahraga:
1. Pemanasan pasif
Jenis pemanasan ini dilakukan secara berpasang-pasangan. Caranya dengan berdiri dengan pinggang menyandar ke tembok. Pasangan kemudian akan mengangkat kaki dan meregangkan hamstring. Gerakan ini bermanfaat untuk mengurangi kejang otot, kelelahan otot, serta rasa nyeri setelah berolahraga.Agen domino99
2. Pemanasan dinamis
Tipe yang satu ini melibatkan pengendalian tangan dan kaki secara perlahan. Saat melakukannya, tangan dan kaki digerakan secara perlahan lalu kecepatan ditambah secara bertahap atau bersamaan.
3. Pemanasan statis
Jenis ini dilakukan dari ujung kepala hingga kaki tanpa melibatkan banyak gerakan. Gerakan-gerakannya cenderung ringan dan tidak menyakitkan. Contoh gerakannya seperti melakukan peregangan pada kaki dan lutut. Kamu perlu bertahan selama 30 detik untuk setiap gerakan.
4. Pemanasan aktif terisolasi
Tipe pemanasan ini biasanya dilakukan oleh para atlet, pelatih, dan terapis pijat. Salah contoh gerakannya adalah dengan menghempaskan kaki ke atas, lalu tahan pada posisi tersebut selama beberapa detik. Gerakan tersebut bermanfaat untuk melatih otot.
5. Pemanasan balistik
Tipe ini dilakukan dengan mendorong bagian tubuh melewati batas pergerakan normal. Tujuannya agar otot lebih meregang secara rileks. Namun kamu perlu berhati-hati, karena jenis yang satu ini rentan menyebabkan cedera. Itu sebabnya, pemanasan balistik umumnya dilakukan oleh atlet-atlet profesional.
6. Pemanasan isometrik
Pemanasan isometrik merupakan peregangan otot yang dilakukan dengan menahan posisi gerakan selama beberapa waktu. Gerakannya dapat dilakukan sendiri atau bersama berpasang-pasangan.klik
Pasangan untuk membantu menahan kaki yang sudah diangkat tinggi ke atas. Kemudian, kamu kudu berusaha menekannya ke arah yang berlawanan. Gerakan ini sangat efektif untuk meningkatkan jarak pergerakan sendi, serta memperkuat tendon dan ligamen.
7. Propriosepsi neuromuscular
Jenis ini adalah gabungan dari pemanasan isometrik, statis, dan pasif. Jenis aktivitas ini dilakukan secara bersamaan agar seseorang dapat mencapai tingkat kelenturan yang tinggi. Gerakan propriosepsi neuromuscular adalah bentuk latihan kelenturan atau fleksibilitas yang akan memicu meningkatnya kekuatan otot.
Komentar
Posting Komentar