Menjaga Kesehatan Gusi. Jangan Asal Kumur!

Bicara tentang kesehatan mulut, jangan hanya fokus pada gigi. Gusi pun harus diperhatikan karena gusi bisa terserang penyakit. Karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kebanyakan orang tidak tahu ada yang salah dengan gusi mereka.

Sudah banyak penelitian yang menemukan bahwa kondisi gusi dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Dilansir WebMD, sebagai contoh:

Kesehatan jantung: Penyakit gusi sedang hingga berat telah terbukti meningkatkan tingkat inflamasi atau peradangan di seluruh tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa inflamasi dari penyakit gusi parah mungkin berkaitan dengan risiko stroke dan penyakit jantung, yang juga merupakan penyakit inflamasi.klik

Kesehatan paru-paru: Beberapa studi menemukan bahwa kesehatan periodontal dapat membantu meningkatkan kesehatan paru-paru bagi orang-orang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit periodontal juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia. Ini dapat terjadi karena menghirup bakteri ke dalam saluran pernapasan.

Kecukupan asupan nutrisi: Jika kamu kehilangan gigi karena penyakit gusi, mungkin akan lebih sulit untuk makan makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran segar. Masalah mengunyah dapat menyebabkan gizi buruk, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah lain, termasuk kelelahan dan pusing.

Kesehatan emosional: Semua orang tentu ingin memiliki senyum menawan. Jika ada penyakit gusi atau penyakit tersebut berdampak pada gigi atau sampai membuat gigi tangga, ini tentu dapat menyebabkan rasa malu.

Penyakit gusi dimulai ketika plak gigi menumpuk di bawah dan di sepanjang garis gusi. Plak adalah zat lengket seperti film yang berisi bakteri. Ini bisa menyebabkan infeksi dan tulang, yang dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gusi. Plak juga bisa menyebabkan gingivitis atau radang gusi, tahap awal penyakit gusi.

Penyakit gusi bisa dicegah. SahabatQQ Agar hal-hal di atas tidak kamu alami, yuk, menjaga kesehatan gusi mulai hari ini dengan cara-cara mudah ini!


1. Pastikan kamu sudah menyikat gigi dengan benar

Menyikat gigi dengan benar adalah kunci untuk kesehatan mulut dan gusi. Berikut ini panduannya dari American Dental Association:

> Sikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluorida.

> Ganti sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan, atau lebih cepat jika bulu mulai berjumbai atau tampak rusak.

> Posisikan sikat gigi pada sudut 45 derajat dari gusi.

> Gerakkan sikat gigi dengan gerakan pendek.

> Tekan sikat gigi dengan lembut.

Bersihkan bagian dalam gigi depan dengan memutar sikat secara vertikal dan membuat beberapa sapuan pendek di sepanjang setiap gigi.


2. Jangan asal pilih pasta gigi

Pasta gigi yang beredar di pasaran sangat beragam, mulai dari produk pemutih, klaim dapat mengurangi radang gusi, gigi sensitif, menyegarkan napas, dan lain-lain.

Saat memilih pasta gigi, kamu harus memastikan apakah produk tersebut mengandung fluorida serta memiliki izin edar yang jelas.


3. Flossing setiap hari

Banyak orang mengabaikan flossing atau membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setiap hari. Kamu termasuk? Padahal, memupuk kebiasaan flossing setiap hari sejak dini merupakan bagian penting dari perawatan mulut. 

Menurut ADA, flossing menghilangkan makanan dan plak dari antara gigi dan gusi. Jika makanan dan plak tetap berada di area ini, ini dapat menyebabkan Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya karang gigi, yang merupakan penumpukan bakteri keras yang hanya bisa dihilangkan oleh dokter gigi. Karang gigi dapat menyebabkan penyakit gusi.


4. Berkumur dengan hati-hati

Banyak orang berkumur setelah menyikat gigi. Namun, praktik kebersihan mulut harus melengkapi efektivitas produk fluorida, seperti pasta gigi. Saat kamu berkumur dengan air setelah menyikat gigi dengan pasta gigi berfluorida, maka ini akan menghilangkan fluorida.

Sebaliknya, saat kamu berkumur setelah makan, ini dapat membilas makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan plak dan karang gigi, mengutip Medical News Today.


5. Gunakan mouthwash

Ada dua jenis mouthwash, yaitu kosmetik dan terapeutik. Keduanya banyak tersedia di pasaran dan dijual bebas.

Mouthwash terapeutik dapat membantu:


> Mencegah penyakit gusi.

> Mengurangi kecepatan pembentukan karang gigi.

> Mengurangi jumlah plak pada gigi.

> Menghilangkan partikel makanan dari mulut.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa mouthwash bukanlah pengganti sikat gigi dan flossing. Selain itu, anak-anak usia di bawah 6 tahun tidak boleh menggunakan mouthwash.


6. Tidak merokok

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), merokok membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit gusi karena melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Jadi, berhentilah merokok jika kamu seorang perokok. Bukan cuma untuk mengurangi risiko penyakit gusi, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika kamu tidak merokok, jangan memulainya. Penggunaan produk tembakau lainnya juga dapat meningkatkan risiko.


7. Pemeriksaan gigi rutin

Pemeriksaan gigi biasanya mencakup pembersihan mulut secara profesional. Pembersihan profesional adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan karang gigi dari gigi. Pembersihan profesional juga dapat membantu menghilangkan plak yang mungkin terlewatkan saat menyikat gigi.

Dengan kunjungan rutin, setidaknya setiap enam bulan sekali, dokter gigi dapat membantu mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit gusi dan gingivitis. Deteksi dini dapat membantu mencegah terjadinya masalah yang lebih serius.


 A. Kenali tanda dan gejala gusi kamu tidak sehat

Sebagian besar penyakit gusi dimulai dengan gejala ringan, tetapi dapat berkembang seiring waktu. Gingivitis adalah bentuk paling ringan dari penyakit gusi. Dalam kasus ini, gusi kamu akan merah dan bengkak dan lebih mudah berdarah. Kamu juga mungkin akan memiliki bau mulut kronis.

Kebanyakan orang dengan gingivitis tidak mengalami rasa sakit atau kehilangan gigi. Kondisi ini dapat diatasi dengan mempraktikkan kebersihan mulut dan perawatan gigi yang baik.

Seiring waktu, gingivitis yang tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis. Periodontitis terjadi ketika plak dan karang gigi menyebar di bawah garis gusi.

Bakteri dalam plak mengiritasi gusi dan memicu respons peradangan, menyebabkan tubuh menghancurkan jaringan dan tulang yang menopang gigi. Seiring penyakit berkembang, kerusakan ini makin parah, yang menyebabkan makin dalam kantong ruang antara gigi dan jaringan ikat.

Pada awalnya, periodontitis tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, kamu mungkin akan mendapati gejala berikut saat penyakit berkembang:

1. Gusi yang surut atau resesi gingiva, yang dapat membuat gigi tampak lebih panjang.

2. Gigi goyang.

3. Nanah di antara gigi atau di garis gusi.

4. Bau mulut kronis.

5. Gusi berdarah.

6. Gusi merah dan bengkak.

Penyakit gusi yang tidak ditangani dapat menyebabkan kehilangan gigi. Namun, kebanyakan orang dapat mencegah penyakit gusi dengan menerapkan praktik kebersihan mulut yang tepat, seperti sikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride, flossing, dan berhati-hati saat berkumur.

Perawatan mulut dan pemeriksaan gigi sederhana di rumah dapat membantu mencegah dan membalikkan penyakit gusi. Akan tetapi, jika kamu melihat tanda dan gejala penyakit gusi, seperti nyeri di gusi lebih dari seminggu, sebaiknya temui dokter gigi.hidupsehat


~ JAYASAHABAT.NET ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil