Sabtu, 04 November 2023

Nasi Panas atau Nasi Dingin, Mana yang Lebih Sehat?


 Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, makan nasi bisa dibilang sebagai salah satu keharusan. Bahkan, beberapa mengatakan belum makan kalau belum makan nasi. Meski mungkin kamu satu suara soal pendapat tersebut, penikmat nasi konon terbagi jadi dua kubu. Ada penyuka nasi masih panas dan kubu nasi dingin.klik

Kandungan nasi panas

 karbohidrat adalah komponen utama nasi yang terbentuk hampir dari 80 persen dari berat makanan ini. Selain itu, nasi juga megandung banyak zat pati yang merupakan jenis karbohidrat. Zat pati ini terdiri dari dua bentuk utama yaitu amilosa dan amilopektin.

Biasanya, pati dalam nasi panas akan terurai menjadi glukosa di perut. Setelah proses tersebut, nutrisi akan diserap ke aliran darah dan menjadi pemenuh kebutuhan energi harian. Oleh karena itu, mengonsumsi nasi panas kerap jadi pilihan untuk mengembalikan energi lebih cepat.


Apa kandungan nasi dingin?

Nasi dingin juga mengandung nutrisi dasar yang sama seperti nasi panas. Bedanya, nasi dingin mengandung pati yang sudah mengalami retrogradasi dan menjadi pati resisten. Pati jenis ini baik untuk bakteri dalam saluran pencernaan. 

Dilansir Healthline, makan nasi dingin yang telah disimpan dulu sebelumnya dapat membantu mengurangi kadar gula darah, meningkatkan kesehatan usus, serta memperbaiki kadar kolesterol. Lebih jelasnya, dalam artikel IDN Times lainnya juga dijelaskan bahwa proses pendinginan nasi dapat mengikat molekul gulanya.

Nasi panas atau nasi dingin, mana yang lebih sehat?

Nasi panas atau nasi dingin, mana yang lebih sehat?

Dilansir Healthline, konsumsi nasi dingin atau nasi yang dipanaskan kembali dapat meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini bisa menyebabkan mual, diare, atau muntah dalam waktu 15–30 menit setelah konsumsi.SahabatQQ Walau infeksi bakteri ini biasanya ringan, tapi tetap perlu diperhatikan karena dapat menjadi bahaya untuk mereka yang imunitasnya lemah. 

Sisi baiknya, nasi dingin mengandung indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi panas. Oleh karena itu, nasi dingin aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Artikel dalam Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa nasi yang didinginkan lalu dipanaskan kembali dapat meningkatkan pati resisten yang bisa menurunkan indeks glikemik. Hal tersebut bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama. Selain itu, proses pencernaan yang lebih lambat dari nasi dingin dapat membantu tubuh mengoptimalkan pengolahan dan penyimpanan gula.

Lebih lanjut, mengonsumsi nasi panas juga tidak berarti menghilangkan nutrisinya, kok. Dilansir Medical News Today, nasi panas tetap mengandung karobohidrat, mineral, dan nutrisi lain yang diperlukan tubuh. Namun, nasi panas mengandung glukosa lebih tinggi daripada nasi dingin sehingga dapat meningkatkan gula darah dengan cepat.

Makan nasi panas bukanlah hal yang buruk. Kamu tetap bisa konsumsi nasi panas. Terlebih jika tidak ada kondisi tertentu yang berkaitan dengan gula darah. Kendati demikian, tetap batasi konsumsinya atau seling dengan karbohidrat kompleks lainnya untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Jadi, di antara nasi panas atau nasi dingin mana yang lebih sehat? Jawabannya tergantung pada kondisi kesehatanmu, ya.Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya Jika tidak yakin dengan konsumsinya, bisa konsultasi dengan ahli medis atau ahli gizi untuk mendapatkan jawaban lebih jelasnya. Selain itu, jangan lupa sesuaikan pula konsumsinya dengan kebutuhan kesehatan dan gaya hidup.hidupsehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

6 Manfaat Trampolin untuk Olahraga yang Perlu Diketahui

Hidupsehat  - Manfaat trampolin untuk olahraga tidak hanya membuat aktivitas fisik jadi lebih seru, tapi juga membuat tubuh lebih bugar. Mel...