Seperti Apa Lidah Putih Gejala COVID-19 Varian JN.1?
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut bahwa COVID-19 varian JN.1 memiliki ciri khas yang bisa terlihat dari lidah, yaitu menunjukkan warna lebih putih dari biasanya.
COVID-19 memang diketahui bisa menyebabkan gejala pada lidah, yang disebut sebagai "COVID-19 tongue". Ini merupakan gejala yang dialami beberapa orang dengan varian Omicron, termasuk varian JN.1 yang merupakan varian turunan dari Omicron.klik
COVID-19 tongue bisa terlihat berbeda pada setiap orang dan tampak serupa dengan kondisi lidah dan mulut lainnya.
Pada seseorang yang mengalami COVID-19 tongue, kamu mungkin memiliki lapisan putih di permukaan lidah. Kondisi ini juga bisa memunculkan bintik-bintik merah berukuran berbeda dengan batas putih (Journal of Indian Society of Periodontology, 2022).
Penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 tongue adalah salah satu kemungkinan gejala infeksi virus corona. Sebuah penelitian di Spanyol menemukan orang-orang melaporkan adanya ulkus/sariawan, pembengkakan, dan masalah mulut lainnya (British Journal of Dermatology, 2020).SahabatQQ Gejala-gejala pada lidah dan mulut ini biasanya terjadi bersamaan dengan gejala COVID-19 lain yang lebih sering terjadi dan dapat terlihat berbeda pada setiap pasien.
Dilansir ADA Health, gejala COVID-19 tongue yang paling umum adalah:
- Lidah bengkak atau sakit.
- Radang lidah dengan lekukan pada sisi lidah.
- Ulkus menyakitkan yang bisa timbul di jaringan lunak mulut atau di dasar gusi dan mungkin terlihat seperti benjolan di bagian belakang lidah.
- Bercak putih di lidah atau lidah putih.
- Sensasi terbakar di lidah.
- Gangguan rasa.
- Ada "lapisan berbulu” di lidah.
- COVID-19 tongue bisa menyakitkan bagi pasien yang mengalaminya.
COVID-19 tongue adalah gejala COVID-19 yang relatif baru dan tidak biasa. Meskipun penyebab pasti dari gejala ini masih belum jelas, tetapi para peneliti telah mengemukakan beberapa kemungkinan penjelasan.
Salah satu teori menyatakan bahwa sel-sel lidah dan lapisan dalam mulut memiliki sejumlah besar reseptor ACE2, sejenis protein tertentu, di dinding selnya. Virus corona dapat terhubung ke protein ini dan memasuki sel dengan cara ini. Reaksi sistem kekebalan terhadap virus menyebabkan peradangan.
Penjelasan lain yang mungkin adalah virus penyebab COVID-19 melemahkan respons imun tubuh. Sistem kekebalan memainkan peran penting dalam melawan infeksi virus. Ada kemungkinan bahwa dalam kondisi yang melemah ini, virus, bakteri, atau jamur baru yang menyerang lidah dapat berpeluang menginfeksi tubuh, sehingga menyebabkan berkembangnya gejala-gejala mulut ini (Journal of Indian Society of Periodontology, 2022).
Lama gejala COVID-19 berlangsung
Masih butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak mengenai gejala lidah akibat infeksi COVID-19. Namun, biasanya gejala ini akan hilang setelah infeksi sembuh.
Dalam beberapa kasus, COVID-19 tongue bisa menetap dan pengobatan mungkin diperlukan.
Gejala COVID-19 tongue mungkin baru muncul beberapa hari atau minggu setelah timbulnya penyakit. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya dapat hilang dengan sendirinya dan kemudian kambuh lagi dalam beberapa bulan (Journal of Medical Case Reports, 2022).
Apa lagi yang bisa menyebabkan gejala pada lidah?
Beberapa virus dapat menyerang lidah dan dapat menyebabkan lepuh dan ulkus. Lesi ini mungkin disalahartikan sebagai lesi aphthous yang disebabkan oleh COVID-19. Penyakit umum, gangguan sistem kekebalan tubuh, atau pengobatan dengan obat tertentu atau kemoterapi dapat menyebabkan kamu lebih rentan terhadap virus ini (British Journal of Dermatology, 2021).
Pasien COVID-19 sering mengalami indentasi lidah (tepi bergelombang atau berlekuk yang muncul di sepanjang sisi lidah).Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya Namun, penting untuk diketahui bahwa banyak orang memiliki variasi anatomi lidah yang dapat menyebabkan jenis lekukan yang sama. Selain itu, menggemeretakkan gigi juga dapat menyebabkan lekukan pada sisi lidah.
Cara mengatasi COVID-19 tongue
COVID-19 tongue biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus selain pengobatan untuk COVID-19 yang mungkin diperlukan. Gejala COVID-19 biasanye hilang dengan sendirinya, walaupun dalam beberapa kasus gejalanya bisa berlangsung lama atau menetap.
Dalam beberapa kasus yang dilaporkan, obat kumur yang difortifikasi dengan antivirus, antijamur, antibiotik, anestesi, atau steroid telah digunakan untuk mengobati COVID-19 tongue. Terapi laser adalah pilihan pengobatan lain.
Pengobatan rumahan yang digunakan untuk mengobati COVID-19 antara lain:
- Multivitamin.
- Multimineral.
- Perbaikan pola makan dan gaya hidup.
COVID-19 tongue adalah salah satu gejala COVID-19 yang jarang terjadi dan masih belum sepenuhnya dipahami oleh komunitas medis secara luas. Ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti lidah putih, lekukan, pembengkakan pada lidah, ulkus, atau pola tidak merata pada lidah.hidupsehat
Komentar
Posting Komentar