5 Bahaya Tersembunyi Makan Permen bagi Kesehatan, Jaga Batasan!
Hidupsehat - Banyak orang menyukai permen karena rasanya yang manis. Makan permen sesekali biasanya tidak masalah. Namun, mengonsumsinya secara teratur atau sering bisa berdampak negatif bagi kesehatan.Makan permen terlalu banyak bisa memberi kamu sejumlah besar zat tidak sehat, seperti gula dan lemak. Selain itu, jika kamu menikmatinya setiap hari, kamu mungkin tidak mengonsumsi cukup makanan yang diperlukan untuk kesehatan.Sebelum kamu membuka bungkus permen favoritmu, baca dulu artikel ini untuk memahami bahaya tersembunyi dari permen dan mengapa penting untuk membatasi konsumsinya. - SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
1. Gula berlebihan berpotensi memicu diabetes
Permen sering kali menjadi sumber gula ekstra yang tidak terlihat. Konsumsi gula berlebihan terkait dengan peningkatan risiko diabetes.Meskipun mengonsumsi permen atau gula tidak secara otomatis menyebabkan diabetes, tetapi pola makan tinggi gula tambahan, lemak jenuh, dan asupan energi berlebih dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes, menurut American Diabetes Association.Pola makan tinggi gula juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan obesitas, penyakit hati berlemak nonalkohol, dan sindrom metabolik.Diabetes tipe 2 tentu dapat dipengaruhi oleh jumlah asupan gula dalam makanan. Gula dalam makanan berdampak pada gula darah, jadi masuk akal jika peningkatan asupan gula dikaitkan dengan risiko diabetes. Namun, mengonsumsi gula saja tidak cukup untuk menyebabkan diabetes. Cara tubuh membuat dan menggunakan insulin berkontribusi terhadap risiko diabetes.
2. Ancaman kerusakan gigi dalam setiap gigitan
Saat mengonsumsi gula, gula akan segera berinteraksi dengan bakteri plak di mulut yang menyebabkan terbentuknya asam. Asam kemudian mulai melarutkan enamel secara perlahan, menciptakan gigi berlubang, sehingga menjadikan asam sebagai penyebab kerusakan gigi.Permen yang lengket dan kenyal seperti taffy, karamel, dan gummy tertentu bisa menempel di sela-sela gigi sehingga air liur tidak dapat dengan mudah memecahnya.Permen keras juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada gigi. Mengunyah permen terlalu keras secara tidak sengaja dapat menyebabkan gigi patah, nyeri rahang, dan bahkan gigi tanggal.Selain itu, cobalah sebisa mungkin menghindari permen asam karena mengandung asam pemakan enamel di dalamnya.Selain rajin menyikat gigi, kamu juga disarankan untuk flossing. Flossing sangat penting untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi untuk menghilangkan makanan atau bakteri yang dapat membahayakan kesehatan mulut.
3. Kenaikan berat badan
Terlalu banyak makan permen berarti banyak asupan gula tambahan, dan ini berarti kamu mengonsumsi kalori berlebih, yang menyebabkan penambahan berat badan seiring waktu.Orang yang mengikuti diet tinggi gula tambahan lebih mungkin mengalami obesitas seiring waktu dibandingkan orang yang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah rendah.Terlebih lagi, asupan gula tambahan dikaitkan dengan akumulasi jenis lemak berbahaya yang disebut lemak viseral. Ini adalah jenis lemak perut bagian dalam yang mengelilingi organ dalam. Memiliki lemak viseral dalam jumlah tinggi sangat terkait dengan peningkatan risiko sejumlah kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung (Polish Journal of Food and Nutrition Sciences, 2019).Sebuah studi yang melibatkan 3.070 orang yang diikuti selama 25 tahun menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan memiliki kadar lemak viseral serta lemak tubuh secara umum yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lebih sedikit gula tambahan (European Journal of Preventive Cardiology, 2020).
4. Gula tambahan bisa berdampak negatif pada kesehatan jantung
Gula tambahan dalam permen dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. Konsumsi gula berlebihan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.Sebuah studi menemukan hubungan antara diet tinggi gula dan risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih besar. Selama penelitian selama 15 tahun, orang yang mengonsumsi 17 hingga 21 persen kalorinya dari gula tambahan memiliki risiko 38 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 8 persen kalorinya sebagai gula tambahan (JAMA Internal Medicine, 2014).
5. Kecanduan pada gula
Permen, terutama yang mengandung gula tinggi, dapat menciptakan kecanduan pada gula. Ketergantungan ini dapat memengaruhi mood, energi, dan kesehatan mental.Dilansir WebMD, gula menjadi bahan bakar setiap sel di otak. Otak juga melihat gula sebagai "imbalan", yang membuat kamu terus menginginkannya lebih banyak. Jika kamu sering makan banyak gula, kamu memperkuat imbalan tersebut, sehingga sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.Sebelum kamu mengonsumsi permen, pertimbangkan dampak-dampaknya bagi kesehatanmu. Mengurangi konsumsi permen dan makanan serta minuman manis lainnya dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang. - DominoQQ
Komentar
Posting Komentar