5 Makanan Cepat Saji yang Meningkatkan Risiko Kanker, Familier?

Hiudpsehat - Makanan cepat saji atau junk food merupakan makanan olahan yang hampir digemari oleh semua kalangan. Tak heran apabila bisnis makanan cepat saji semakin menjamur di Indonesia. Selain proses penyajiannya yang cepat, rasa dan kelezatan dari makanan cepat saji memang menggugah selera.

Namun, tahukah kamu kalau makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kanker? Terlepas dari kelezatan dan tampilannya yang menggoda, junk food seharusnya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Dilansir Cancer Council, meski hubungan antara makanan cepat saji dengan kanker belum diketahui secara pasti, mengonsumsi jenis makanan tersebut dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko kanker. Nah, apabila kamu termasuk penggemarnya, yuk, simak daftar makanan cepat saji yang dapat meningkatkan risiko kanker berikut ini! Ada apa saja, ya? - SahabatQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya


1. Mi atau pasta instan

Siapa yang tak tahu mi atau pasta instan? Makanan cepat saji tersebut bak penyelamat kala lapar, tetapi malas mengolah bahan makanan yang tersedia. Eits, jangan dijadikan kebiasaan, ya! Pasalnya, mi dan pasta terbuat dari karbohidrat olahan, yakni tepung, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.Dilansir Healthline, mengonsumsi makanan dari tepung-tepungan yang mengandung gula dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan diabetes. Lalu, apa hubungannya dengan kanker? Menurut penelitian yang terbit dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition pada 2020, dua penyakit tersebut bisa memicu peradangan dan stres oksidatif. Pada akhirnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.


2. Bakso

Sama halnya dengan mi dan pasta, bahan utama dalam membuat bakso adalah tepung atau karbohidrat olahan. Oleh sebab itu, apabila kamu penggemar bakso, jangan sampai mengonsumsinya secara sering dan berlebihan, ya! Selain karbohidrat olahan, bakso juga termasuk jenis makanan daging olahan.Makanan jenis tersebut sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi. Ini lantaran cara yang digunakan dalam pembuatan daging olahan dapat menimbulkan karsinogen (zat yang menyebabkan kanker). Berdasarkan studi yang terbit dalam jurnal CHIMIA pada 2018, mengawetkan daging dengan nitrit dapat membentuk karsinogen N-nitroso. Selain itu, senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogenik juga bisa ditemukan dalam daging yang diawetkan (olahan).


3. Piza

Bahan utama dalam membuat piza atau pizza adalah tepung. Itu merupakan karbohidrat olahan. Selain tepung, piza biasanya juga mengandung topping daging olahan, seperti sosis, bakon, kornet, dan sebagainya. Perpaduan antara karbohidrat olahan dan daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.Sebagaimana penjelasan dalam jurnal Nutrients pada 2019, daging olahan merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal (kanker usus besar dan rektum). Oleh sebab itu, jangan sering-sering mengonsumsi piza dalam jumlah banyak, ya!


4. Burger

Burger sama halnya dengan piza, yakni terbuat dari tepung dan daging olahan. Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Nutrients pada 2019 menemukan bahwa daging olahan dapat meningkatkan risiko terkena kanker perut. Beberapa daging olahan yang biasanya ditemukan dalam burger yakni daging panggang, bakon, ham, kornet, dan sebagainya. Jadi, untuk terhindar dari penyakit risiko penyakit kanker, pastikan kamu tidak mengonsumsi burger dalam jumlah yang banyak, ya!

Baca Juga : 3 Manfaat Terapi Ikan bagi Kesehatan, Pahami juga Risikonya

5. Kue atau biskuit

Sebuah penelitian yang terbit dalam Nutrition Journal pada 2004 mengungkap bahwa makanan olahan yang tinggi gula dan rendah serat serta nutrisi dapat meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, segala jenis kue atau biskuit, seperti panekuk, tidak boleh dikonsumsi secara sering dalam jumlah yang banyak. Selain kandungan gulanya yang tinggi, kue atau biskuit juga terbuat dari karbohidrat olahan yang berkontribusi dalam peningkatan risiko kanker.Terlepas dari dampak negatifnya, tak bisa dimungkiri bahwa makanan cepat saji yang terbuat dari tepung, gula, dan daging olahan banyak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Rasa dan tampilannya yang menggugah selera selalu juara dalam memikat hati konsumen. Akan tetapi, jangan sampai kalap, ya, dalam mengonsumsinya. Sebab, pola makan yang sehat dengan gizi seimbang diperlukan agar tubuh terhindar dari penyakit-penyakit tertentu, seperti kanker. - DominoQQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil