Mengenal Hypnogely, Fenomena Tertawa saat Tidur

HaloDokter88 - Ketika orang tua mendapati bayi mereka tertawa saat tidur, mungkin menjadi sesuatu yang lucu dan mengejutkan. Secara umum, tertawa ketika tengah tertidur merupakan kejadian yang tidak berbahaya.



Dalam istilah kesehatan dikenal dengan sebutan hypnogely. Para peneliti memandang beberapa kasus hypnogely terjadi saat individu menertawakan mimpinya, selama aktivitas tidur berlangsung terutama saat Rapid Eye Movement (REM).

Dilansir dari Healthline dan Medical News Today, fenomena hypnogely tidak hanya terjadi pada bayi atau anak kecil namun orang dewasa juga memiliki potensi mengalami hypnogely.

1. Rapid Eye Movement (REM) dan Non-Rapid Eye Movement (NREM) dalam tahapan tidur


Pada dasarnya, ketika kita ingin tidur kita akan melewati tahap tertentu dalam siklus tidur yang meliputi Rapid Eye Movement (REM) dan Non-Rapid Eye Movement atau NREM. Tahap REM merupakan tahap di mana sebagian besar mimpi terjadi.

Biasanya tahap ini dimulai sekitar satu setengah jam sesudah terlelap. Gerakan mata cepat saat terpejam merupakan indikasi ketika individu berada pada tahap REM.

Selain itu, gelombang otak, pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah akan menyesuaikan seperti halnya ketika sedang terjaga. Sementara tahap tidur NREM terjadi di mulai dari tahap pertama yaitu peralihan dari keadaan sadar ke aktivitas tidur.

Pada tahap ini, napas akan lebih tenang, otot-otot mulai rileks, dan gelombang otak melambat. Tahap kedua merupakan waktu tidur ringan sebelum terlelap.

Otot-otot akan semakin rileks, pernapasan dan detak jantung lebih tenang, gerakan mata berhenti, dan aktivitas otak cenderung lambat dengan periode aktivitas listrik yang sporadis. Selanjutnya yakni tahap ketiga di mana kondisi badan sudah terlelap sepenuhnya.

Selama tahap ketiga, detak jantung dan pernapasan berada pada titik lambat seperti gelombang otak. Kaitannya dengan fenomena hypnogely umumnya terjadi ketika individu berada pada tahap REM.

Namun ada juga beberapa terjadi saat tahap NREM yang terkadang dikaitkan dengan parasomnia yaitu sejenis gangguan tidur yang menyebabkan gerakan abnormal, emosi selama tidur, dan persepsi tertentu.

2. Gangguan perilaku tidur REM maupun NREM diduga sebagai penyebab hypnogely


Seseorang yang mengalami gangguan tidur berkaitan dengan tahap REM atau REM Behavior Disorder (RBD) tidak mengalami atonia otot. Hal tersebut menyebabkan individu melakukan gerakan tertentu seperti menggapai-gapai.

Tidak menutup kemungkinan bahwa gerakan tertentu akibat RBD dapat mencederai si pemimpi atau pasangan yang tidur di sebelahnya. Sementara persentase kasus ini diperkirakan kurang dari 1 persen dari jumlah populasi dan umumnya lebih sering terjadi pada pria lanjut usia.

Sementara itu, kondisi lain yang sering dikaitkan dengan RBD adalah penyakit Parkinson atau multiple system atrophy, lewy body dementia, efek obat-obatan tertentu, kurang tidur, dan konsumsi alkohol berlebihan.

Sedangkan parasomnia yang memiliki kaitan erat dengan masalah tidur NREM yaitu teror tidur dan sleep walking. Risiko yang meningkatkan terjadinya parasomnia biasanya karena tekanan, jadwal tidur berubah, penggunaan obat penenang, kurang tidur, dan genetik.SahabatQQ

3. Mimpi yang terkesan aneh sering berkaitan dengan hypnogely


Fenomena tidur tertawa mungkin dapat kita kaitan dengan teori dari Sigmund Freud seorang tokoh psikoanalisis yang menggambarkan hypnogely sebagai manifestasi naluri atau ketakutan primal.

Meskipun teori tersebut banyak disangkal oleh para ahli dan kredibilitas cenderung mengalami keterbatasan, kita sebagai orang awam tidak diharuskan memercayai dan cukup menganggapnya sebagai bentuk kekayaan ilmu pengetahuan.

Kembali pada topik bahasan bahwa mimpi erat kaitannya dengan fenomena hypnogely. Mimpi aneh tepatnya, menjadi penyebab paling umum tertawa saat tidur.

Pasangan si pemimpi cenderung membangunkan si pemimpi ketika menyadari kejadian hypnogely. Setelah bangun, mungkin akan terjadi dialog yang pembahasannya mengarah pada mimpi aneh.

4. Kondisi neurologi dapat berhubungan dengan hypnogely


Dalam beberapa kasus yang memiliki persentase kecil, tertawa ketika tidur memiliki hubungan dengan kondisi neurologi seseorang. Selain penyakit Parkinson, kondisi yang berkaitan dengan neurologi seperti hamartoma hipotalamus yang dapat menyebabkan kejang gelastik sehingga menimbulkan tawa tidak terkendali.

Kondisi dapat terjadi kapan saja namun biasanya cenderung ketika tidur. Hamartoma hipotalamus umumnya bersifat bawaan dan penderita mungkin akan menunjukkan gejala seperti terasa digelitik di dada atau sakit kepala.Agen Domino99

5. Bayi mengalami hypnogely merupakan hal yang umum terjadi


Para ahli masih menyimpan tanda tanya besar ketika mempelajari fenomena hypnogely pada bayi. Umumnya tertawa saat tidur yang terjadi pada bayi tidak mengindikasikan hal mengkhawatirkan.

Beberapa situs parenting pun mengangkat topik hypnogely pada bayi yang dikaitkan dengan kegembiraan. Namun, perlu diwaspadai jika hypnogely pada bayi tidak terkendali disertai perilaku yang tidak biasa, meskipun kasus tersebut sangat jarang.

Hypnogely secara umum merupakan kejadian yang tidak berbahaya untuk dikhawatirkan. Pada bayi atau anak kecil, tertawa saat tidur merupakan sesuatu yang tipikal.

Itulah lima hal yang harus kamu ketahui tentang hypnogely, merupakan suatu hal yang biasa bukan tertawa saat tidur?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil