5 Makanan Ini Bisa Picu Darah Tinggi, Batasi Mulai Sekarang
DokterSehat - Berdasarkan data Riskesdas 2018, diperkirakan ada lebih dari 63 juta orang Indonesia yang menderita hipertensi tekanan darah tinggi dan lebih dari 427 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Dari angka prevalensi hipertensi sebanyak 34,1 persen, sebanyak 32,3 persennya tidak rutin minum obat meski sudah terdiagnosis, dan 13,3 persen tidak minum obat. Sebagian besar alasannya karena penderita hipertensi ini merasa sehat.
Padahal, meski tidak menunjukkan gejala, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan jantung jika tidak ditangani. Apabila terus-terusan tidak terkontrol, hipertensi bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Jadi, tekanan darah tinggi tidak boleh disepelekan. Untuk mencegahnya, kamu bisa mulai mengurangi atau membatasi makanan dan minuman yang dapat memicu kondisi tersebut. Ini daftarnya!
1. Garam
Garam menjadi bagian tak terpisahkan dalam menu sehari-hari. Hanya saja, mengonsumsinya secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi tekanan darah.
Menurut penelitian yang terbit dalam Journal of the American College of Cardiology, tingginya konsumsi natrium, komponen terbesar pada garam, berhubungan erat dengan meningkatnya tekanan darah.
Selain itu, asupan tinggi natrium juga bisa berpengaruh terhadap organ tubuh lain. Di antaranya, pada otak bisa meningkatkan sensitivitas saraf simpatik, pada ginjal dapat meningkatkan ekskresi protein, pada pembuluh darah bisa membuat pembuluh darah arteri menjadi kaku, yang dampaknya berbahaya bagi kesehatan, dan sebagainya.
Dengan pengaruhnya yang besar bagi kesehatan, kamu sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi garam dan menjaga asupannya dalam batas wajar.
American Heart Association merekomendasikan konsumsi natrium tidak lebih dari 2.300 miligram atau setara dengan 1 sendok teh garam. Kalau berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium atau setara dengan 1 sendok teh garam per orang per hari (atau 5 gram per orang per hari).
2. Acar
Melansir Healthline, makanan yang diawetkan membutuhkan garam dalam jumlah banyak untuk mencegah proses pembusukan sehingga bisa lebih tahan lama. Acar adalah salah satu di antaranya.
Semakin lama sayuran berada di dalam kemasan, maka semakin banyak garam yang terserap dari cairan pengawet. Diperkirakan, satu acar mentimun berukuran kecil mengandung 447 miligram natrium.
Jadi, sebaiknya kurangi mengonsumsi jenis sayuran yang diawetkan atau acar. Pilih sayuran yang memang masih segar, sehingga kandungan nutrisinya terjamin.SahabatQQ
3. Gula
Sudah banyak penelitian yang menemukan kaitan antara konsumsi gula atau pemanis tambahan dengan hipertensi. Salah satunya laporan yang dimuat dalam jurnal Nutrients tahun 2019.
Studi yang melibatkan 128 partisipan berusia 65-80 tahun tersebut menemukan bahwa konsumsi pemanis tambahan berhubungan dengan naiknya tekanan darah sistolik dan diastolik. Begitu pun sebaliknya.
Dengan mengurangi 2,3 sendok teh gula tambahan, itu ternyata dapat menurunkan tekanan sistolik sebesar 8,4 mmHg, dan tekanan diastolik sebesar 3,7 mmHg.
Dari penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa konsumsi buah-buahan mampu mengurangi tekanan darah tinggi. Menambah konsumsi buah sebanyak 0,71 cangkir tiap harinya bisa menurunkan tekanan diastolik sebesar 2,8 mmHg.
Tingginya asupan gula juga bisa meningkatkan risiko obesitas. Berdasarkan penelitian yang terbit dalam jurnal Nutrients tahun 2018, ditemukan bahwa semakin tinggi angka indeks massa tubuh seseorang, maka tekanan darahnya pun semakin naik.
Untuk mencegahnya, konsumsilah gula atau pemanis dalam batas wajar. Jumlah asupan gula yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yakni tidak lebih dari 6 sendok teh (25 gram) bagi wanita dewasa, dan 9 sendok teh (36 gram) bagi pria dewasa. Sementara itu, menurut Kemenkes, anjuran gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari (atau 50 gram per orang per hari).
4. Daging olahan
Jenis daging olahan seperti bacon atau ham yang biasanya digunakan pada makanan cepat saji sangat tidak direkomendasikan bagi kamu yang ingin terhindar dari hipertensi.
Melansir Health Central, menurut Kathy McManus, R.D., direktur departemen nutrisi di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat, bahkan jenis daging olahan yang diklaim "rendah garam" pun kandungan garamnya masih tergolong tinggi.
Sebanyak enam irisan tipis daging asap (ham, bacon, dan sebagainya) dapat mengandung setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.Agen Domino99
5. Minuman beralkohol
Asupan lain yang perlu kamu hindari supaya tidak kena hipertensi adalah minuman beralkohol. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology, rutin minum minuman beralkohol bisa meningkatkan risiko terkena penyakit hipertensi hingga 16 persen.
Mengutip Healthline, minuman beralkohol juga bisa mencegah obat penurun tekanan darah bekerja dengan efektif akibat interaksi yang terjadi antara keduanya.
Orang yang minum minuman beralkohol juga cenderung mengalami kelebihan berat badan dan obesitas, faktor yang meningkatkan risiko hipertensi.
Selain menghindari jenis makanan dan minuman di atas, kamu perlu juga melakukan langkah lain demi menurunkan risiko hipertensi. Di antaranya adalah menghentikan kebiasaan merokok, olahraga teratur, serta perbanyak konsumsi buah dan sayur. Risiko hipertensi menurun, maka risiko penyakit lain pun, seperti penyakit jantung dan stroke, juga akan menurun.
Komentar
Posting Komentar