Kenali Beberapa Jenis Batuk,Mana yang Sedang Kamu Alami?


Batuk adalah refleks alami yang penting untuk menjaga paru-paru dan saluran udara tetap bersih dan berfungsi dengan baik. Batuk pada dasarnya melindungi tubuh dari iritan seperti lendir, asap, dan alergen seperti debu, jamur, dan serbuk sari.

Meskipun batuk seringnya tidak serius, tetapi batuk terus-menerus yang tidak kunjung hilang dapat mengganggu dan mungkin berhubungan dengan suatu penyakit.klik

Cara batuk terdengar dan terasa bisa membantu mengidentifikasi penyebabnya. Lewat artikel ini, yuk, kenali beberapa jenis batuk!

Mengklasifikasikan jenis batuk

Batuk adalah gejala umum dari berbagai jenis kondisi medis. Dilansir Healthline, kamu bisa menentukan penyebab batuk berdasarkan karakteristiknya. 

- Perilaku atau pengalaman: Kapan dan mengapa batuk terjadi? Apakah itu terjadi pada malam hari, setelah makan, atau saat berolahraga?

- Karakteristik: Bagaimana suara atau rasa batuk? Terhenti-henti, berdahak, atau kering?

-Durasi: Sudah berapa lama kamu batuk? Apakah sudah kurang dari 2 minggu atau lebih dari 8 minggu?

- Efek terkait: Apakah kamu memiliki gejala lain seperti muntah, inkontinensia urine, atau sulit tidur?

Stadium: Seberapa buruk batuk? Apakah itu mengganggu, terus-menerus, atau melemahkan?

Terkadang, penyumbatan di saluran napas dapat memicu refleks batuk. Jika kamu atau anak telah menelan sesuatu yang mungkin menghalangi jalan napas, segera mencari pertolongan medis.


1. Batuk kering

Batuk kering biasanya terjadi karena penyakit pernapasan, seperti flu dan pilek. Batuk jenis ini berkembang ketika ada sedikit atau tidak ada lendir di tenggorokan. Kamu mungkin merasakan sensasi menggelitik di tenggorokan dan tidak bisa berhenti batuk.

Dalam kebanyakan kasus, batuk kering hilang dengan sendirinya. Namun, jika batuk berkembang menjadi kronis, ini beberapa kemungkinan penyebabnya:

Asma: Gejala lain termasuk sensasi sesak di dada, sesak napas, dan mengi.

Gastroesophageal reflux disease (GERD): Ini terjadi ketika asam lambung naik ke tenggorokan, yang dapat memicu batuk.

Kanker paru-paru: Batuk yang berhubungan dengan kanker paru-paru mungkin bertepatan dengan darah di lendir. Jarang, batuk disebabkan oleh kanker paru-paru.SahabatQQ Namun, jika kamu khawatir, tak ada salahnya untuk menemui dokter.

Rasa gatal dari batuk kering bisa diredakan dengan minum air putih atau minum obat batuk.


2. Batuk berdahak

Batuk berdahak, juga disebut batuk basah atau batuk produktif, ditandai dengan keluarnya lendir dari paru-paru. Kamu mungkin akan merasa seperti ada benda di belakang tenggorokan, atau mungkin terasa seperti ada sesuatu yang menetes ke tenggorokan atau dada. Dalam beberapa kasus lendir mungkin terbawa ke dalam mulut.

Batuk berdahak dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:

> Pilek atau flu.

> Pneumonia.

> Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronis, atau emfisema.

> Bronkitis akut.

> Asma.

> Bronkiektasis.

> Infeksi mikobakteri non-TBC.

Durasi batuk bisa menjadi petunjuk penyebabnya. Menurut National Library of Medicine, Batuk berdahak bisa akut (kurang dari 3 minggu) atau kronis (lebih dari 8 minggu) pada orang dewasa. 

Batuk basah sering disertai dengan gejala lain seperti hidung meler, postnasal drip, atau lendir ekstra yang menetes dari hidung ke tenggorokan, dan kelelahan.

Batuk berdahak terdengar "basah" karena kelembapan yang ada saat lendir keluar dari sistem pernapasan.

Bayi, balita, dan anak-anak yang mengalami batuk berdahak umumnya disebabkan oleh pilek atau flu.

Jagalah hidrasi dapat membantu batuk berdahak tetap produktif dan meredakan gejala pilek. Kamu juga bisa mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas, mengaplikasikan balsam di dada, dan obat pereda nyeri.

Apabila penyebab batuk berdahak adalah bakteri, kamu mungkin akan memerlukan antibiotik.


3. Batuk paroksismal

Batuk paroksismal adalah batuk yang ditandai dengan serangan batuk yang berulang dan tidak terkendali. Batuk ini terasa melelahkan dan menyakitkan, serta sering membuat penderitanya sulit bernapas, bahkan beberapa mungkin muntah.

Pertusis atau batuk rejan menghasilkan batuk yang hebat. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri atipikal. Batuk rejan bisa berubah menjadi batuk paroksismal selama tahap kedua penyakit, ketika episode batuk lebih sering terjadi, khususnya pada malam hari.

Selama serangan batuk rejan, penderitanya mungkin mengeluarkan suara "whoop" (karenanya juga dikenal sebagai whooping cough). Ini karena semua udara dari paru-paru dilepaskan dari paru-paru.

Bayi berisiko lebih tinggi terkena batuk rejan dan mereka mungkin mengalami komplikasi serius karenanya. Batuk rejan sangat serius dan bahkan dapat mengancam nyawa bayi.

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah pertusis pada anak-anak usia 2 bulan ke atas.

Selain batuk rejan, kemungkinan penyebab lain batuk paroksismal termasuk asma, PPOK, pneumonia, TBC, dan tersedak.

Orang yang mengalami batuk rejan, usia berapa pun, akan membutuhkan antibiotik. Karena sangat menular, anggota keluarga atau pengasuh dari orang yang mengalami batuk rejan juga harus mendapat perawatan. Mengobatinya sedini mungkin memberikan peluang kesembuhan terbaik.

Menurut National Center for Immunization and Respiratory Diseases, pengobatan lain batuk paroksismal juga dapat meliputi:

- Penggunaan cool mist vaporizer untuk mengencerkan lendir yang ada.

- Mengurangi paparan iritan di rumah, seperti debu atau asap.

- Makan dalam porsi kecil namun sering untuk mengurangi risiko muntah.

- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.


4. Batuk croup

Croup paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan paling sering terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Croup menyebabkan saluran napas membengkak dan teriritasi.

Anak kecil memiliki saluran udara yang lebih sempit, sehingga pembengkakan makin mempersempit jalan napas, maka mereka akan makin sulit untuk bernapas.

Croup menyebabkan batuk "menggonggong" khas yang terdengar mirip suara anjing laut. Kondisi ini juga menyebabkan pembengkakan di dalam dan di sekitar kotak suara, yang dapat menyebabkan suara napas serak atau suara serak.

Karena menyebabkan kesulitan bernapas, maka croup bisa bikin khawatir. Selain sulit bernapas, anak dapat mengalami suara bernada tinggi selama inhalasi dan bernapas dengan sangat cepat. Dalam kasus yang parah, kulit anak bisa menjadi pucat atau kebiruan.

Umumnya croup bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Pengobatan rumahannya bisa mencakup:

> Menempatkan cool mist humidifier di kamar tidur anak.

> Membawa anak ke kamar mandi berisi uap hingga 10 menit.

> Mengajak anak untuk menghirup udara sejuk.

> Memberi asetaminofen untuk mengatasi demam.

> Memastikan anak beristirahat cukup dan mencukupi kebutuhan cairan.

Dokter dapat merekomendasikan menggunakan perawatan pernapasan nebulizer untuk membantu membuka jalan napas. Dalam kasus parah,Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya dokter mungkin meresepkan steroid untuk mengurangi peradangan.


5. Batuk kronis

Menurut artikel dalam jurnal Chest tahun 2006, batuk kronis berlangsung lebih lama dari delapan minggu. Mencari penyebabnya kadang bisa sulit. Beberapa tes mungkin perlu dilakukan atau kamu dirujuk ke spesialis lain.

Selain merokok, penyebab umum batuk kronis antara lain:

> Asma

> Alergi

> Postnasal drip.

> GERD.

> PPOK

> Obat-obatan, terutama ACE inhibitor.

> Gagal jantung

> Kanker paru-paru (jarang).

Kalau kamu merokok, berhentilah mulai hari ini. Tidak cuma batuk kronis, merokok juga akan membuat kamu berisiko mengembangkan gangguan kesehatan lainnya.

Pengobatan tergantung pada penyebab spesifiknya. Dokter akan mengambil riwayat menyeluruh untuk mencari kemungkinan penyebab batuk. Jika kamu menggunakan ACE inhibitor untuk tekanan darah misalnya, dokter mungkin akan meminta kamu mencoba pengobatan alternatif untuk melihat apakah batuk sembuh.

Dokter mungkin juga ingin memesan rontgen dada dan tes spirometri untuk membantu mengetahui penyebab batuk. Jika hasil rontgen dada tidak normal, pemindaian computed tomography (CT) paru-paru dan/atau bronkoskopi mungkin diperlukan.

Kapan batuk menjadi sesuatu yang berpotensi berbahaya?

Karena refleks batuk bersifat alami dan protektif, kadang ini bisa menjadi cara tubuh memberi tahu kamu tentang keadaan darurat yang akan datang. Kalau kamu tiba-tiba batuk dan berpotensi mengalami salah satu gangguan berikut, segera mencari pertolongan medis.

> Reaksi alergi (anafilaksis).

> Asma atau PPOK eksaserbasi, atau memburuk, ketika obat tidak dapat mengendalikan gejala.

> Menghirup benda asing.

> Batuk rejan.

> Pneumonia.

Selain batuk, kamu juga mungkin mengalami kesulitan bernapas atau gejala mengkhawatirkan lainnya, misalnya pembengkakan lidah.

Jika kamu memiliki masalah pernapasan, terutama jika berisiko mengalami salah satu dari kondisi darurat ini, jangan menunda mencari perawatan medis karena berpotensi mengancam jiwa.

Selain itu, jika memiliki jenis batuk yang berlangsung lebih dari satu atau dua minggu, sangat disarankan untuk menemui dokter.

Ada banyak jenis batuk. Mengetahui karakteristik spesifik, tingkat keparahan, dan durasi batuk dapat membantu menentukan penyebabnya. Batuk adalah gejala dari banyak penyakit dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dari ringan hingga serius.

Dalam kebanyakan kasus, batuk akan hilang dengan sendirinya. Namun, batuk kronis pada anak kecil dan lansia yang tidak sehat butuh perawatan segera. Jika batuk terdengar buruk, terasa sangat menyakitkan, atau tidak kunjung hilang, segera periksa ke dokter.hidupsehat

~ Jayasahabat.net ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil