Ada Yang Gak Bisa Mencerna Gula dalam Susu?, Kenali 3 Ciri Anak Intoleransi Laktosa
Bagi anak yang memiliki intoleransi laktosa, tubuh mereka tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Laktosa adalah sejenis gula yang biasanya terkandung di dalam susu dan produk olahannya, seperti keju, yoghurt, dan mentega.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh anak tidak memiliki cukup enzim laktase untuk mencernanya. Padahal, enzim tersebutlah yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi gula yang lebih sederhana, yakni glukosa dan galaktosa.
Nantinya, kedua gula tersebut akan masuk ke aliran darah dan digunakan sebagai sumber energi. Nah, ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa akan menimbulkan beberapa tanda yang perlu diperhatikan.klik
Dirangkum dari laman Mayo Clinic, Children's Health dan Cleveland Clinic, berikut ini ciri anak intoleransi laktosa yang patut diwaspadai. Simak terus sampai habis, ya!
Diare merupakan suatu masalah pencernaan yang ditandai dengan frekuensi buang air besar sebanyak tiga kali dalam sehari atau bahkan lebih. Selain itu, feses yang dikeluarkan juga akan lebih cair daripada biasanya.
Pada umumnya, diare disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Namun, ternyata masalah pencernaan ini juga bisa diakibatkan oleh ketidakmampuan usus mencerna laktosa di dalam berbagai produk susu.
Masalah ini bisa terjadi lantaran fermentasi laktosa oleh mikrobiota usus akan menghasilkan SahabatQQ peningkatan asam lemak dan menambah jumlah air yang harus dikeluarkan oleh usus besar. Akibatnya, feses akan berbau masam serta menjadi lebih cair.
Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa secara optimal membuatnya masuk ke dalam usus besar. Selanjutnya, gula tersebut akan melalui proses fermentasi oleh bakteri-bakteri yang ada di saluran pencernaan ini.
Hasil fermentasi tersebut akhirnya menghasilkan gas seperti karbon dioksida dan hidrogen yang akan tertumpuk di dalam usus besar. Kondisi inilah yang dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman pada perut. Misalnya saja, sakit perut, kram, serta kembung.
Selain itu, gejala lain yang biasa muncul adalah sering buang angin (kentut) ataupun bersendawa. Nah, rasa nyeri ini biasanya timbul di sekitar pusar hingga perut bagian bawah.
Gejala intoleransi laktosa terkadang diikuti dengan keluhan mual disertai muntah. Kedua reaksi ini muncul akibat sistem pencernaan yang tidak dapat mencerna laktosa secara maksimal.
Akibatnya, tubuh menganggap laktosa sebagai "zat asing" sehingga refleks untuk mengeluarkannya melalui muntah.Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya Respons ini biasanya terjadi setelah 30 menit mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung laktosa.
Perbedaan intoleransi laktosa dengan alergi susu
Gejala intoleransi laktosa dengan alergi susu sepintas terlihat sama. Tak heran jika banyak orangtua yang keliru membedakan keduanya. Pasalnya, kedua kondisi tersebut menimbulkan masalah pencernaan seperti sakit perut, kembung serta diare.
Namun, laman Everyday Health menambahkan bahwa gejala alergi susu turut disertai dengan bengkak di sekitar bibir atau tenggorokan, ruam kemerahan di kulit serta adanya gangguan pernapasan. Kondisi ini terjadi akibat respons berlebihan dari sistem imun terhadap protein dalam susu.
Berbagai gejala alergi susu ini bisa langsung muncul sesaat hingga beberapa jam setelah mengonsumsi susu dan produk olahannya. Sementara itu, gejala intoleransi laktosa timbul setelah 30 menit sampai 2 jam.
Jika si Kecil memiliki intoleransi laktosa, maka orangtua harus lebih selektif memilih makanan maupun minuman untuk anak. Pasalnya, laktosa terkadang "bersembunyi" di beberapa makanan seperti biskuit, sereal, mayones, sup instan kemasan, hingga bahkan permen.hidupsehat
Komentar
Posting Komentar