WASPADA Benjolan di Anus!, Kenali Kondisi Dan Penyebabnya
Apabila bokong terasa tidak nyaman atau seperti ada yang mengganjal saat duduk, mungkin itu disebabkan karena adanya benjolan di anus. Kamu mengalaminya?
Anus terdiri dari kulit dan beberapa jaringan, termasuk kelenjar, pembuluh darah, otot dan ujung saraf yang sensitif. Jika bagian-bagian tersebut teriritasi, infeksi atau tersumbat, maka benjolan di anus dapat terbentuk.klik
Tidak hanya wasir, ada kondisi lain yang juga dapat menimbulkan benjolan di anus. Berikut beberapa penyebab benjolan di anus yang perlu kamu ketahui.
Salah satu penyebab benjolan di anus yang umum terjadi yaitu ambeien atau wasir. Dilansir Mayo Clinic, ambeien merupakan pembengkakan pembuluh darah vena di anus dan rektum bagian bawah.
Ambeien dapat berkembang di dalam rektum (ambeien internal) atau di bawah kulit di sekitar anus (ambeien eksternal). Benjolan yang muncul di sekitar anus adalah salah satu gejala dari ambeien eksternal. Selain itu, gejala lain yang dapat dialami yaitu gatal, nyeri di sekitar anus, terutama saat duduk dan keluar darah saat buang air besar.
Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu ambeien. Misalnya sering mengangkat beban berat, obesitas, kehamilan, mengejan terlalu kuat saat buang air besar,Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya kebiasaan duduk dalam waktu yang lama, dan kurang mengonsumsi serat.
Mengutip Medical News Today, kutil anus atau condyloma acuminata disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Virus dapat menular melalui hubungan seksual atau terkena cairan tubuh seseorang yang terinfeksi HPV.
Pada kebanyakan kasus, kutil anus tidak menimbulkan sakit dan penderita mungkin tidak menyadarinya. Benjolan biasanya berwarna cokelat muda atau serupa warna kulit. Namun, kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala, seperti rasa gatal, nyeri, keluarnya lendir, dan pendarahan. Benjolan yang muncul dapat berukuran kecil atau menutupi seluruh area anus.
Dikutip dari WebMD, abses anus merupakan kondisi yang menyakitkan saat kumpulan nanah berkembang di dekat anus. Abses anus umumnya akibat infeksi dari kelenjar-kelenjar kecil di anus.
Jenis abses yang paling umum yaitu abses perianal. Kondisi ini sering muncul sebagai pembengkakan seperti bisul yang menyakitkan di dekat anus. Benjolan umumnya berwarna merah dan hangat saat disentuh.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan abses anus, di antaranya fisura anus yang terinfeksi, infeksi menular seksual, dan penyumbatan kelenjar anus.
Hematoma perianal adalah kondisi saat darah terkumpul di jaringan sekitar anus. Mengutip Healthline, biasanya kondisi ini disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah.
Hematoma perianal ditandai adanya benjolan berwarna keunguan di dekat anus dan terasa sakit. Berbagai kondisi yang memberi tekanan pada vena anus dapat menyebabkan hematoma perianal, di antaranya:
- Batuk yang kuat.
- Sembelit.
- Kehamilan.
- Duduk dalam waktu lama dapat memberi tekanan tambahan pada anus.
- Mengangkat beban yang berat.
Molluscum contagiosum menimbulkan benjolan kecil di kulit. Kondisi ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh virus molluscum contagiosum. Benjolan tersebut umumnya berukuran kecil dengan diameter sekitar 2–5 millimeter, berwarna serupa dengan kulit, merah muda atau putih dengan cekungan kecil di tengahnya.
Virus dapat menyebar ke anus melalui hubungan seksual, menyentuh anus setelah menyentuh kulit yang terinfeksi di area lain di tubuh, penggunaan seprai, pakaian, atau handuk bersama dengan penderita.
Pada tubuh, virus juga dapat menyebar ke area lain jika penderita menyentuh, menggaruk, atau mencukur benjolan kemudian menyentuh bagian lain di tubuh.
Skin tag adalah masalah kulit umum yang tidak berbahaya. Ini bisa muncul di kulit bagian tubuh mana pun, termasuk di sekitar anus.
Menurut Manhattan Gastroenterology, skin tag anal adalah lipatan kecil atau jaringan berlebih di sekitar kulit yang juga terasa seperti benjolan. Mereka dihasilkan dari gesekan dan sebagian besar tidak menyakitkan dan non kanker, tetapi terlihat tidak menyenangkan dan dapat menyebabkan iritasi atau gatal. Skin tag anal biasanya berwarna seperti kulit atau lebih gelap.
Jika tidak menyakitkan, menyebabkan iritasi, atau tidak memengaruhi gerakan, skin tag di anus tidak memerlukan perawatan apa pun.SahabatQQ Namun, ini bisa dihilangkan dengan prosedur klinis sederhana jika ini dirasa mengganggu penampilan.
Dilansir Cleveland Clinic, kanker anus adalah istilah untuk pertumbuhan sel abnormal di daerah anus atau saluran anus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ini, seperti:
- Infeksi HPV.
- Terinfeksi HIV.
- Melakukan seks anal atau memiliki banyak pasangan seksual.
- Kebiasaan merokok.
- Usia, sebagian besar kanker anus terjadi pada orang berusia 55 tahun atau lebih.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena penyakit atau penggunaan obat-obatan.
Kanker anus dapat menimbulkan berbagai gejala, di antaranya pendarahan dari anus atau rektum terutama saat buang air besar, benjolan atau nyeri di area sekitar anus, gatal, dan perubahan kebiasaan buang air besar.
Pengobatan kanker anus dapat berbeda-beda tergantung dari stadium kanker dan kondisi tiap pasien. Beberapa pilihan pengobatan untuk kanker anus seperti kemoterapi, terapi radiasi, dan operasi.
Jika memiliki benjolan di anus yang terasa tidak nyaman atau bahkan disertai nyeri dan gejala lainnya yang tidak biasa, sebaiknya temui dokter untuk mengetahui penyebab pasti benjolan di anus. Dengan begitu, dokter dapat memberikan pengobatan sesuai kondisi kamu.hidupsehat
Komentar
Posting Komentar