9 Bahan Pasta Gigi yang Berpotensi Bahaya, Baiknya Hindari
Hidupsehat - Merawat kesehatan gigi dan mulut sama pentingnya dengan menjaga kesehatan anggota tubuh lainnya. Cara terbaik melakukannya adalah dengan rutin menyikat gigi dengan sikat dan pasta gigi. Sayangnya, ada kekhawatiran bahwa beberapa bahan kimia dalam pasta gigi beracun dan harus dihindari.Kenapa kita perlu waspada terhadap bahan beracun ini sementara pasta gigi tidak dibuat untuk ditelan? Begini, mulut dilapisi dengan selaput lendir pelindung, yang dapat mengalami iritasi, peradangan, dan terinfeksi bahan beracun. Bahan-bahan tertentu juga dapat mengganggu keseimbangan alami flora mulut yang selanjutnya memengaruhi mikrobioma usus. Mulut juga dapat menyerap bahan kimia berbahaya ke dalam aliran darah.Jadi, sudah jelas bahwa kita harus menghindari pasta gigi yang mengandung bahan berbahaya. Berikut ini bahan kimia dalam pasta gigi yang perlu dihindari. - SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
1. Pewarna buatan
Beberapa produsen menambahkan pewarna buatan untuk membuat pasta gigi terlihat berwarna-warni, tetapi itu tidak membuatnya sehat. Beberapa pewarna berasal dari minyak bumi atau tar batu bara, bahan yang terkait dengan jenis kanker tertentu.Untungnya, masih banyak pasta gigi yang tidak mengandung pewarna buatan yang dapat kamu temukan secara online maupun offline. Selain itu, pasta gigi yang mengandung pewarna alami, seperti bubuk jus umbi bit atau bubuk kunyit juga tergolong aman.
2. Triklosan
Triklosan ialah antiseptik yang kadang-kadang ditambahkan dalam pasta gigi untuk membantu mencegah radang gusi. Namun, ada dugaan kuat bahwa triklosan merupakan pengganggu endokrin. Parahnya lagi, meluasnya penggunaan triklosan berkontribusi terhadap resistansi bakteri terhadap antibiotik. Selain itu, penggunaan zat aditif dapat menyebabkan seseorang mengembangkan alergi terhadap makanan tertentu, terutama kacang.
3. Fluorida
Jangan panik dulu. Banyak produsen pasta gigi menambahkan fluorida untuk mengatasi gigi berlubang dan mencegah kerusakan gigi. Di satu sisi, sejumlah kecil fluorida dapat membantu membuat gigi dan gusi menjadi lebih sehat dan kuat. Di sisi lain, keracunan fluorida dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan gejala gastrointestinal lainnya.Selain itu, fluorida juga dipuji karena kemampuannya untuk meremineralisasi gigi. Namun, pasta gigi tradisional tidak mengandung cukup fluorida untuk benar-benar menuai manfaat remineralisasi.Terlalu banyak fluorida dapat menyebabkan fluorosis. Ini adalah kondisi yang memproduksi perubahan warna pada enamel gigi. Perubahan warna gigi ini biasanya bermanifestasi sebagai bintik-bintik putih atau kadang cokelat.Sementara fluorida dalam pasta gigi umumnya dianggap aman, tetapi ada diskusi yang lebih besar dan berkelanjutan tentang asupan fluorida secara keseluruhan, seperti dari air, makanan, obat kumur, dan sumber lainnya.
4. Microbeads
Microbeads adalah butiran plastik berukuran kurang dari satu milimeter yang ditambahkan ke beberapa pasta gigi untuk meningkatkan daya gosok.Microbeads tidak beracun dan dapat keluar dari tubuh jika tertelan. Masalah muncul ketika microbeads memasuki sistem air.Ukuran microbeads terlalu kecil untuk difilter oleh instalasi pengolahan air limbah. Di sana, microbeads berikatan dengan racun, seperti bahan kimia pestisida, kemudian dicerna oleh ikan dan kehidupan laut lainnya. Selanjutnya, ikan yang tercemar ini dimakan oleh hewan yang lebih besar dan pada akhirnya turut dikonsumsi oleh manusia.
5. Sodium lauryl sulfate (SLS)
Sodium lauryl sulfate (SLS) ditambahkan ke dalam pasta gigi agar berbusa. Di luar itu, SLS tidak memiliki manfaat lainnya.SLS dapat menyebabkan seriawan. Ini karena SLS dapat mengiritasi jaringan lunak di mulut, yang kemudian menyebabkan seriawan dan membuatnya sulit sembuh.
6. Pemanis buatan
Tidak ada orang yang suka pasta gigi yang rasanya tidak enak. Itu sebabnya banyak produsen pasta gigi tradisional menambahkan pemanis buatan.Beberapa di antaranya mungkin termasuk sorbitol, sakarin, dan xylitol. Sementara xylitol aman untuk manusia, tetapi sorbitol dan sakarin dipandang sebagai bahan yang bermasalah.Sakarin dikaitkan dengan kanker kandung kemih, tumor otak, dan limfoma. Sementara itu, sorbitol bisa menyebabkan diare jika tertelan.
Baca Juga :7 Tanda Perempuan Terangsang, Lebih dari Sekadar Perubahan Tubuh
7. Paraben
Paraben digunakan untuk memperpanjang umur simpan pasta gigi. Namun, keamanan paraben masih terus dipertanyakan.Mengutip dari laman Experience Life, paraben merupakan pengganggu hormon. Paraben sendiri banyak digunakan di sebagian besar produk kosmetik dan barang kebutuhan sehari-hari. Bahkan, jika kadar dalam produk individu ini dianggap aman, akumulasi paraben dalam tubuh dapat menyebabkan masalah, termasuk peningkatan risiko kanker payudara.
8. Dietanolamina (DEA)
Dietanolamina (DEA) adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat pasta gigi menjadi berbusa. Namun, senyawa ini berbahaya karena dapat mengganggu hormon.Ini juga digunakan dalam beberapa produk untuk menyesuaikan tingkat pH. Sayangnya, ini dapat bereaksi dengan zat tertentu dan menjadi karsinogen. DEA juga diketahui menyebabkan toksisitas sistem organ.
9. Propilen glikol
Propilen glikol digunakan sebagai detergen, emulsifier, atau foaming agent. Pada intinya, tugas utama propilen glikol adalah menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan, cair dan padat, atau gas dan cair.Studi terhadap hewan menunjukkan bahwa propilen glikol bersifat beracun dalam jangka panjang. Karena alasan ini, propilen glikol harus dihindari sepenuhnya, terutama oleh anak-anak.Agar terhindar dari efek buruk bahan-bahan pasta gigi yang berpotensi bahaya, pastikan untuk lebih berhati-hati saat memilih dan membelinya, ya! - DominoQQ
Komentar
Posting Komentar