Benarkah Konsumsi Sabu Bisa Menurunkan Berat Badan?
Hidupsehat - Salah seorang vokalis grup band di Indonesia beberapa waktu lalu ditangkap karena menyalahgunakan narkoba. Kali ini jenis narkoba yang digunakan adalah sabu. Menurut keterangan yang disampaikan, ia mengonsumsi sabu untuk membantu menurunkan berat badan.Lantas, benarkah konsumsi sabu bisa menurunkan berat badan? Pahami bagaimana cara kerja narkoba jenis ini serta pengaruhnya pada tubuh dalam artikel berikut. - SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Benarkah konsumsi sabu bisa menurunkan berat badan?
Secara menyeluruh, narkotika memang bisa menyebabkan perubahan pada siapa saja yang mengonsumsinya. Sabu-sabu pun kerap dikaitkan dengan upaya untuk mengurangi bobot tubuh. Namun, benarkah konsumsi sabu bisa menurunkan berat badan?Well, sebenarnya sabu-sabu tidak menyebabkan penurunan berat badan secara langsung. Bahkan, efek konsumsi sabu alias metamfetamin yang sangat adiktif juga tidak bisa diprediksi. Namun, umumnya jenis narkotika ini dapat memicu hal tersebut. Metamfetamin tergolong obat perangsang yang diketahui bisa memicu efek high alias perasaan euforia. Kondisi tersebut biasanya diikuti oleh peningkatan energi yang bisa berlangsung hingga 12 jam.Ketika seseorang mengonsumsi metamfetamin secara berlebihan, ia bisa melewati hari tanpa istirahat dan makan. Lonjakan energi tersebut juga bisa menurunkan nafsu makan dalam jangka panjang.Di sisi lain, konsumsi sabu bisa merangsang metabolisme tubuh secara berlebihan. Tubuh akhirnya tidak dapat mengimbangi penyimpanan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan signifikan.
Efek konsumsi sabu, lebih dari sekadar bikin kurus
Lebih dari sekadar benarkah konsumsi sabu bisa menurunkan berat badan, penyalahgunaan narkoba jenis tersebut juga dapat memicu kurang gizi. Tubuh membutuhkan jumlah lemak yang cukup untuk tetap sehat. Apalagi lemak bisa melindungi tubuh dan tulang dari cedera.
Jika mengonsumsi sabu terus-menerus, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk menyimpan lemak serta berhenti mengonsumsi makanan. Alhasil, gizi tidak tercukupi dan tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Efek konsumsi sabu tidak hanya berkaitan dengan kehilangan berat tubuh. Di luar itu, sabu juga bisa menyebabkan kerusakan kognitif. Sabu-sabu bisa menyebabkan lonjakan produksi dopamin yang akhirnya merusak reseptor dopamin di otak. Efek jangka panjangnya, seseorang yang mengonsumsinya bisa hilang ingatan dan mengalami penurunan kemampuan motorik. Hal tersebut akhirnya berdampak hingga ke perubahan perilaku. Bentuknya bisa berupa peningkatan perilaku seks bebas, kemarahan dan agresi, hingga gangguan emosional lainnya.
Baca Juga : 9 Bahan Pasta Gigi yang Berpotensi Bahaya, Baiknya Hindari
Kenapa sabu bikin kecanduan?
Seperti dijelaskan sebelumnya, sabu bisa menimbulkan euforia dan peningkatan energi hingga 12 jam. Hal tersebut membuat siapa saja yang mengonsumsinya mendambakan efeknya terus-menerus. Namun, dosis sabu pada awal konsumsi mungkin tidak lagi bisa memberikan efek high yang sama. Pasalnya, tubuh telah mengalami toleransi terhadap obat tersebut sehingga perlu dosis yang lebih tinggi.Seseorang yang menggunakannya dapat beranggapan bahwa obat-obatan lebih penting daripada yang lain. Bahkan ketika berusaha berhenti, tubuh akan mengalami penolakan dan gejala menarik diri. Seseorang yang ingin berhenti mengonsumsi narkoba juga bisa mengalami agitasi atau kecemasan, sifat lekas marah, penambahan berat badan, insomnia, disforia, hingga mengidam narkoba lagi.Sudah jelas benarkah konsumsi sabu bisa menurunkan berat badan adalah tidak, ya. Bahkan jika memberikan dampak tersebut, penyalahgunaan obat tersebut tentu bukan metode yang baik untuk diet. - DominoQQ
Komentar
Posting Komentar