7 Potensi Komplikasi akibat Infeksi Telinga, Bisa Serius!

Hidupsehat - Infeksi telinga biasanya tidak berbahaya, tidak menular, dan dalam banyak kasus bisa sembuh sendiri atau dengan obat pereda nyeri bebas yang dijual bebas atau antibiotik.Infeksi telinga juga sangat umum, terutama di kalangan anak-anak. Diperkirakan setidaknya 8 dari 10 anak akan mengalami satu atau lebih infeksi telinga pada usia 3 tahun.Walaupun jarang, tetapi komplikasi dapat terjadi. Dan, ketika komplikasi terjadi, ini bisa berkembang menjadi kondisi serius.Komplikasi dari infeksi telinga bisa dialami orang usia berapa pun, tetapi yang lebih sering mengalaminya adalah anak-anak. Inilah beberapa komplikasi yang terkait dengan infeksi telinga yang perlu diketahui. - SahabatQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

1. Kehilangan pendengaran

Kehilangan pendengaran merujuk ke daya pendengaran yang berkurang. Ini dapat terjadi apabila infeksi sering terjadi atau tidak pernah sembuh total.Sering kali, gangguan pendengaran hanya bersifat sementara, dan risiko kehilangan pendengaran permanen akibat infeksi telinga rendah, memengaruhi sekitar 2 dari setiap 10.000 anak yang menderita infeksi telinga tengah (otitis media).Namun, jika gangguan pendengaran terjadi, ini bisa menjadi masalah terutama bagi anak kecil yang baru belajar berbicara. Cara mereka belajar, pengajaran bicara, dan bahasa adalah dengan mendengar. Ini menjadi perhatian yang lebih serius apabila infeksi memengaruhi kedua telinga.Gangguan pendengaran yang berkepanjangan pada anak kecil dapat menyebabkan keterlambatan anak belajar berbicara dan memahami orang dewasa.                


2. Mastoiditis

Mastoiditis adalah infeksi pada tulang di belakang telinga, dapat dimulai sebagai infeksi ringan yang berpotensi menjadi sesuatu yang serius.Dalam kebanyakan kasus, seorang anak berisiko terkena mastoiditis jika ia mengalami infeksi telinga berulang.Gejalanya berupa kemerahan atau bengkak pada tulang di belakang telinga, cuping telinga bengkak, dan sakit kepala.Jika pilihan pengobatan tidak berhasil dan infeksi terus menyebar, komplikasi serius lainnya dapat terjadi, termasuk gangguan pendengaran, meningitis, dan abses otak.


3. Meningitis

Meningitis adalah infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun dapat menunjukkan gejala seperti flu, termasuk sakit kepala, demam, dan mual, sementara bayi dapat menangis terus-menerus, tampak sangat lelah, atau mengalami kekakuan pada tubuh dan lehernya.Apabila menekuk leher ke depan untuk menyentuhkan dagu ke dada benar-benar sakit, itu bisa menjadi tanda meningitis.Meningitis dapat mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Jadi, penting untuk menemui dokter segera setelah mengalami atau melihat gejalanya pada anak.Perawatan umumnya adalah rawat inap dan pemberian antibiotik lewat infus hingga 21 hari.


4. Abses otak

Abses otak dapat terjadi ketika nanah berkumpul di otak akibat infeksi. Ini lebih sering terjadi di negara-negara di mana akses ke layanan kesehatan tidak memadai. Abses otak adalah sesuatu yang perlu dikenali dan ditangani dengan cepat.Gejala abses otak meliputi demam, mual, muntah, sakit kepala, dan variasi kesadaran.Untuk mendiagnosis, dokter kemungkinan akan memeriksa otak dan sistem saraf, khususnya mencari kumpulan cairan di otak.Abses otak sering diobati dengan operasi dan kombinasi antibiotik.Kondisi ini benar-benar dianggap darurat, tetapi peluang bertahan hidup telah meningkat selama setengah abad terakhir—telah meningkat dari 33 persen menjadi 70 persen.


5. Gendang telinga pecah

Jika gendang telinga pecah (ruptur), yang dapat terjadi akibat tekanan penumpukan cairan di telinga tengah, akan terbentuk lubang kecil. Biasanya ini sembuh dalam beberapa minggu.Menariknya, saat gendang telinga pecah, rasa sakit menghilang karena tidak ada lagi tekanan. Lebih dari 90 persen gendang telinga yang pecah sembuh dengan sendirinya.


6. Kelumpuhan wajah

Saraf wajah, yaitu saraf yang menggerakkan wajah, berjalan menembus telinga, dan kita dapat mengembangkan kelumpuhan wajah di mana satu sisi wajah tidak bergerak (akibat infeksi). Kondisi ini menjadi kurang umum berkat perawatan antibiotik. Menurut laporan, dulu ini terjadi pada 1 dari 50 kasus infeksi telinga tengah, tetapi sekarang hanya terjadi pada sekitar 1 dari 2.000 kasus.Hampir setiap orang yang mengalami komplikasi ini akan sembuh total, walaupun masih dianggap sebagai keadaan darurat dan pasien harus segera mencari batuan medis.

Baca Juga : 9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!

7. Infeksi telinga berulang

Ada juga risiko infeksi telinga berulang, bisa muncul pada sekitar 25 persen anak-anak, yang bisa berakhir pada kerusakan tulang kecil di dalam telinga tengah. Ini dapat merusak pendengaran, atau menyebabkan kondisi yang disebut cholesteatoma.Cholesteatoma adalah kumpulan sel kulit abnormal jauh di dalam telinga.Kondisi ini tergolong jarang, tetapi jika tidak ditangani dapat merusak struktur halus di dalam telinga yang penting untuk pendengaran dan keseimbangan. - DominoQQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil