Jadi “Primadona” di 2020, Ini Perkembangan Vitamin C dari Masa ke Masa
DokterSehat - Tahukah kamu, bahwa vitamin C telah dikenal sejak tahun 1920-an oleh seorang ilmuwan Hongaria bernama Albert Szent-Györgyi dari Universitas Szeged? Mungkin sekarang ini, kita lebih mengenali vitamin C sebagai antioksidan dan erat manfaatnya dengan imunitas tubuh. Gak heran kalau vitamin yang satu ini sangat dicari kan di sepanjang tahun ini.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Buat kamu yang belum tahu, vitamin C sebenarnya dikenal juga dengan nama asam askorbat. Ini merupakan salah satu zat gizi yang ada di buah dan sayur segar. Penasaran dengan perkembangan vitamin C selanjutnya? Lalu, apakah manfaatnya juga ikut berkembang seiring dengan berjalannya waktu? Check this out!
1. Mencegah dan mengobati pendarahan gusi, anemia dan gangguan pertumbuhan tulang
Di masa Szent-Györgyi tepatnya pada tahun 1920-an, vitamin C mulai banyak dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati pendarahan gusi dan perdarahan bawah kulit. Di sini peran vitamin C sangat penting karena bila dibiarkan bisa mengakibatkan gangguan penyembuhan luka, anemia dan gangguan pertumbuhan tulang.
Gangguan-gangguan yang sebelumnya disebutkan banyak diderita oleh orang-orang yang jarang mengonsumsi buah dan sayur segar. Padahal buah dan sayur merupakan salah satu ‘gudang’ untuk vitamin C. Coba ingat-ingat lagi deh, apa asupan vitamin C kamu sudah tercukupi setiap harinya?
2. Anti bakteri terhadap kuman penyebab TBC dan menghambat perkembangan virus, parasit dan jamur
Para peneliti di masa itu gak diam begitu saja dengan penemuan mereka di tahun 1920. Ini dibuktikan dengan munculnya fakta baru tentang vitamin C di tahun 1930. Gak hanya dari kegigihan para peneliti saja, ini juga didorong oleh banyaknya kemajuan ilmu kedokteran dan bertambahnya masalah kesehatan manusia.
Salah satu masalah kesehatan manusia pada masa itu adalah adanya penyakit infeksi yang bersamaan dengan adanya penyakit kronis semisal penyakit jantung dan pembuluh darah, sekitar tahun 1930, ditemukan efek lain dari vitamin C yaitu efek-anti bakteri terhadap kuman penyebab TBC dan bisa menghambat perbanyakan (replikasi) berbagai jenis virus, parasit dan jamur.SahabatQQ
3. Antioksidan penyakit kronis
Vitamin C juga bisa menjadi antioksidan saat adanya peradangan kronis dan stres oksidatif akibat kondisi kronis, yaitu gangguan lambung (gastritis), gangguan pencernaan, diabetes tipe-2, obesitas, peradangan paru, penyakit saraf menahun, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Efek sebagai antioksidan ini berhubungan erat dengan sistem imun tubuh yang diatur oleh sel darah putih, yang membutuhkan vitamin C untuk proses perbanyakannya. Walaupun di dalam tubuh tersedia antioksidan endogen, namun dalam kondisi tertentu jumlahnya tidak cukup sehingga memerlukan vitamin C dan mineral lain sebagai antioksidan eksogen.
4. Pemerintah juga ikut memastikan masyarakat Indonesia tercukupi kebutuhan vitamin C-nya
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Contohnya, untuk laki-laki usia 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara perempuan sebesar 75 mg per hari.
Anjurannya, vitamin C bisa dikonsumsi sebesar 200 mg atau lebih setiap harinya, untuk mempertahankan kadar normalnya dalam darah. Namun, bila kita aktif berolahraga dan kegiatan fisik lainnya, maka perlu menambah suplementasi vitamin C 500-1,000 mg/hari supaya tidak mengalami gangguan pernapasan setelah berolahraga. Terlebih pada seorang perokok dan sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan minuman keras, suplementasi vitamin C sangat diperlukan. Supaya dapat terhindar dari penyakit jantung, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C dengan kadar 320-1,100 mg/hari.Agen Domino99
5. Imunitas yang kuat dapat diperoleh dari vitamin C
Kalau seseorang kekurangan vitamin C, maka akan terjadi hipovitaminosis C dalam darah atau status kekurangan vitamin C. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gejala klinis terkait dengan fungsi vitamin C sebagai anti-skorbut, anti-mikroba, anti peradangan atau antioksidan terkait penyakit kronis, penuaan dan imunitas tubuh. Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat ini, di mana banyak orang sudah mulai bekerja dan beraktivitas di luar rumah, tubuh memerlukan imunitas tubuh yang kuat sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Semuanya dapat diperoleh dari vitamin C.
6. Beberapa tanda kalau badan kekurangan vitamin C
Kita bisa mengetahui kecukupan asupan vitamin C setiap harinya dengan mengevaluasi makanan yang telah kita makan. Idealnya, kita wajib mengonsumsi buah dan sayur segar sebanyak tiga porsi per hari. Sebenarnya mendapatkan sumber vitamin C bukan hal yang susah kok.
Dengan mengonsumsi sayur dan buah, kita sudah bisa mendapat asupan vitamin C. Jambu biji mengandung 125 mg vitamin C di setiap buahnya, jeruk (70 mg/buah), papaya (90 mg/150 mg buah), stroberi (90 mg/150 g buah), brokoli (80 mg), kembang kol (50 mg) bayam (8,5 mg/30 g). Bila dirasa kurang, maka kita dapat memperolehnya dari makanan dan minuman yang telah mengalami proses penambahan mikronutrien dengan melihat di label kemasannya, dan juga dari suplemen vitamin C.
Pada intinya, vitamin C merupakan zat gizi esensial karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga pemenuhan kecukupannya harus diperoleh dari asupan makanan sehari-hari maka konsumsinya secara terus menerus justru dianjurkan. Jadi, jangan lupa untuk terus mencukupi kebutuhan vitamin C ya! (CSC)
Komentar
Posting Komentar