Kekurangan Vitamin D? Simak ini 10 Tanda Kekurangan Vitamin D

 

Di antara semua vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, vitamin D adalah salah satu yang sering terabaikan. Kita selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan vitamin A, B, C, dan E, tetapi jarang berbicara soal vitamin D.

Padahal sebenarnya zat tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk hidup kita. Tak seperti yang lain, vitamin D berfungsi seperti hormon. Setiap sel tubuh pasti memiliki reseptor untuknya. Inilah salah satu alasan kenapa zat tersebut sangat penting.klik

Nah, kira-kira apakah kamu sudah mencukupi kebutuhan vitamin D? Yuk, kenali tanda-tanda tubuh kekurangan vitamin D di sini!


1. Sering terserang penyakit atau infeksi

Tanda pertama yang menunjukkan bahwa kita kekurangan vitamin D adalah sering terserang penyakit atau infeksi. Menurut penelitian yang diterbitkan HHS Public Access tahun 2012, salah satu peran penting vitamin D adalah memperkuat sistem imun kita.

Maka tak heran jika kita tak mendapatkan asupan tersebut secara memadai, sistem imun terus melemah. Penyakit yang biasanya menyerang adalah flu, demam, batuk, bronkitis, atau bahkan pneumonia.


2. Terus merasa lelah

Merasa lelah dan lesu mungkin merupakan tanda paling umum dari kekurangan vitamin D. Studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2012 menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara kantuk pada siang hari dan rendahnya tingkat vitamin D.

Laporan dalam jurnal Medicine tahun 2016 tentang orang-orang dengan kelelahan dan kekurangan vitamin D menemukan bahwa pengobatan vitamin D meningkatkan skala peringkat kelelahan subjektif peserta dibandingkan dengan kelompok plasebo.SahabatQQ


3. Nyeri tulang dan punggung bagian bawah

Menurut studi, nyeri tulang dan punggung bagian bawah mungkin merupakan gejala kekurangan vitamin D.

Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium tubuh.

Satu studi pada 98 orang dewasa dengan nyeri punggung bawah mengaitkan kadar vitamin D yang lebih rendah dengan nyeri yang lebih parah. Namun, tinjauan penelitian besar menemukan bahwa hubungan ini tidak konsisten di seluruh penelitian serupa lainnya, seperti dilansir Healthline.

Tinjauan terhadap 81 penelitian juga menemukan bahwa orang dengan radang sendi, nyeri otot, dan nyeri kronis yang meluas cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah daripada orang tanpa kondisi ini. Namun, masih diperlukan lebih banyak studi untuk mengonfirmasinya.


4. Kerontokan rambut alopecia

Studi dalam jurnal Skin Pharmacology and Physiology tahun 2013 menemukan bahwa perempuan dengan kerontokan rambut pola perempuan (penipisan menyeluruh yang mempertahankan garis rambut normal) memiliki tingkat vitamin D yang jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak mengalami kerontokan rambut.

Vitamin D sangat penting untuk siklus rambut, dan membantu mendorong rambut dari fase istirahat ke fase pertumbuhan. Studi dalam British Journal of Dermatology tahun 2014 menyebut bahwa pasien dengan alopecia areata, penyakit autoimun yang menyerang folikel dan dapat menyebabkan kerontokan rambut di seluruh tubuh, memiliki tingkat vitamin D 25-hidroksi yang jauh lebih rendah daripada orang tanpa kondisi tersebut. Para peneliti juga mencatat, makin rendah kadar vitamin D, makin parah penyakit mereka.lainnya


5. Luka sulit sembuh

Saat ada bagian yang terluka dan berdarah, tubuh akan bekerja keras untuk menutupnya dengan cara menumbuhkan jaringan. Hal ini akan sulit untuk dilaksanakan tanpa bantuan dari sistem imun.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kekuatan imun bergantung pada kadar vitamin D dalam tubuh kita. Jika kita kekurangan zat tersebut, maka penyembuhan luka dan bekas operasi akan memakan waktu lebih lama.


6. Depresi

Menurut penelian dalam jurnal Psychiatry Research tahun 2015, partisipan yang memiliki kadar vitamin D rendah lebih cenderung memiliki gejala depresi yang signifikan secara klinis.

Metaanalisis lebih dari 31.000 subjek penelitian dalam British Journal of Psychiatry tahun 2018 juga menemukan korelasi depresi dan kekurangan vitamin D.

Ada harapan bahwa suplemen vitamin D dapat membantu. Sebuah studi kecil yang dipresentasikan pada Endocrine Society pada tahun 2012 menemukan tiga perempuan dengan depresi sedang hingga berat mengalami perbaikan gejala setelah mereka menerima pengobatan untuk kekurangan vitamin D.

Tinjauan dalam jurnal Depression and Anxiety tahun 2020 menemukan bahwa orang yang mengalami emosi negatif yang menerima suplemen vitamin D melaporkan peningkatan gejala. Dikatakan bahwa pasien dengan gangguan depresi mayor dan individu dengan defisiensi vitamin D kemungkinan besar mendapat manfaat dari suplementasi.


7. Penyakit gusi dan kehilangan gigi

Karena vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, itu penting untuk kesehatan gigi dan gusi, dilansir National Library of Medicine.

Ketika kadar vitamin D tidak memadai, itu akan melemahkan gigi, membuat kamu rentan terhadap gigi berlubang, patah, dan membusuk. Sebuah studi dalam jurnal Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya Oral Diseases tahun 2020 mengamati lebih dari 4.200 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) dan menemukan bahwa kadar vitamin D secara signifikan terkait dengan terjadinya gigi berlubang.

Selain itu, sebuah studi dalam Journal of Periodontal Research tahun 2020 menyebut bahwa kadar vitamin D yang lebih rendah terkait dengan peningkatan risiko periodontitis, kemungkinan karena hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh. Vitamin D tampaknya berdampak positif pada peradangan dan efek mineralisasi pada jaringan di sekitar gigi.


8. Infeksi saluran kemih

Vitamin D membantu mencegah infeksi dengan membantu tubuh kita memproduksi antibiotik alami. Sebuah studi dalam Archives of Disease in Childhood tahun 2014 menemukan bahwa kekurangan vitamin D merupakan faktor risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada anak-anak, terutama anak perempuan.

Kadar vitamin D yang rendah juga dikaitkan dengan ISK pada orang dewasa. Sebuah studi dalam International Journal of Infectious Disease tahun 2013 tentang perempuan dengan ISK berulang menemukan bahwa mereka memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah daripada perempuan dengan kadar vitamin yang cukup.


9. Kenaikan berat badan

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko kekurangan vitamin D. Satu studi pada orang dewasa dalam jurnal Public Health Nutrition tahun 2020 menemukan kemungkinan hubungan antara status vitamin D rendah dan lemak perut serta peningkatan berat badan, meskipun efek ini lebih terasa pada laki-laki.

Meskipun kekurangan vitamin D dapat terlihat pada kasus obesitas, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah melengkapi dengan vitamin ini membantu mencegah penambahan berat badan.


10. ResistansResistensi insulin, yang menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah dan diabetes tipe 2 serta pradiabetes, telah dikaitkan dengan kekurangan vitamin D selama beberapa waktu.


Sebuah studi dalam jurnal Nutrients tahun 2019 menyimpulkan bahwa kekurangan vitamin D adalah salah satu faktor yang mempercepat pembentukan resistensi insulin. Namun, para peneliti mencatat bahwa belum sepenuhnya diketahui bagaimana vitamin D dapat mengurangi risiko perkembangan gangguan metabolisme, seperti diabetes tipe 2.

Selain itu, suplemen vitamin D tidak berpengaruh pada sensitivitas insulin pada pasien pradiabetes, menurut studi di Iran dalam Journal of Research in Medical Science tahun 2013.

Tanpa tanda sama sekali

Kondisi di atas memang bisa menjadi tanda kurangnya kadar vitamin D. Namun, sering kali, tubuh kita tidak menampakkan reaksi apa pun dalam jangka waktu yang lama. Jangan senang dulu. Justru ini bisa menjadi hal buruk.

Kalau ini yang terjadi, kita tidak bisa mengantisipasinya karena merasa baik-baik saja. Nantinya secara tiba-tiba muncullah berbagai komplikasi karena kekurangan vitamin D. Contohnya, berbagai penyakit autoimun, osteoporosis, penyakit jantung, dan lain-lain.

Kalau kamu mengalami satu atau beberapa tanda kekurangan vitamin D di atas, jangan mengabaikannya, ya.

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, ada berbagai cara yang bisa kita lakukan. Pertama dengan mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup. Kemudian, kita juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dari berbagai makanan. Contohnya, susu, hati sapi, jeruk, cumi-cumi, udang, sereal, dan lain-lain.hidupsehat

~ JAYASAHABAT.NET ~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil