Anak Muda Pengguna Vape Berpotensi Mengalami Stres Kronis
Anak muda yang menggunakan rokok elektrik atau vape dua kali lebih mungkin mengalami stres kronis, menurut sebuah studi yang dipresentasikan dalam European Respiratory Society International Congress di Milan, Italia, pada September 2023.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengguna vape lebih mungkin mengalami serangan asma. Studi tersebut meneliti hubungan antara vaping, kesehatan mental, dan kualitas hidup di kalangan anak muda.klik
Menyebabkan kecemasan dan depresi
Peneliti menggunakan data dari Canadian Health Measures Surveys, merupakan survei nasional yang dirancang untuk mewakili populasi Kanada. Survei ini melibatkan 905 orang berusia antara 15 hingga 30 tahun, yang mana sebanyak 115 (12,7 persen) mengatakan pernah menggunakan rokok elektrik.
Meskipun mereka lebih aktif secara fisik, tetapi responden juga cenderung mengalami stres kronis yang ekstrem dalam hidup mereka.
Menurut Teresa, stres kronis dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Jadi, penting bagi remaja yang mengalami kondisi tersebut untuk diberikan dukungan sejak dini agar tidak melarikan diri ke sesuatu yang tidak sehat, seperti vape atau merokok.
Vape sendiri tidak efektif untuk mengatasi stres. Stres dan kecemasan dapat memicu keinginan nge-vape dan membuat mereka sulit untuk berhenti.SahabatQQ
Penelitian juga menemukan faktor-faktor lain yang memengaruhi stres, seperti:
- Pendapatan.
- Konsumsi alkohol.
- Kondisi kesehatan seperti asma dan diabetes.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa generasi muda yang menggunakan rokok elektrik memiliki kualitas hidup lebih buruk, beberapa tanda kesehatan yang buruk seperti tekanan darah tinggi, meski tidak signifikan.
Penggunaan vape menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi generasi muda. Selain meningkatkan kemungkinan kecanduan dan bahaya jangka panjang terhadap perkembangan otak dan kesehatan pernapasan, rokok elektrik juga dikaitkan dengan produk tembakau lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Bahkan, menghirup aerosol rokok elektrik yang diembuskan orang lain juga mempunyai potensi risiko kesehatan. Berikut ini adalah risiko penggunaan vape pada anak muda yang dipaparkan dalam laman E-cigarettes Surgeon General:
Bagian otak yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan pengendalian impuls belum sepenuhnya berkembang pada masa remaja. Kaum muda lebih cenderung mengambil risiko terkait kesehatan dan keselamatan mereka, termasuk penggunaan nikotin dan obat-obatan lainnya.
Remaja dan dewasa muda juga mempunyai risiko terkena efek jangka panjang karena otak mereka yang sedang berkembang terpapar nikotin. Risiko ini termasuk kecanduan nikotin, gangguan mood, dan penurunan kendali impuls secara permanen. Nikotin juga mengubah cara sinapsis terbentuk, sehingga dapat membahayakan bagian otak yang mengontrol perhatian dan pembelajaran.
Hingga sekitar usia 25 tahun, otak masih terus berkembang. Setiap kali memori baru diciptakan atau keterampilan baru dipelajari, koneksi atau sinapsis yang lebih kuat dibangun di antara sel-sel otak.
Otak anak muda membangun sinapsis lebih cepat dibandingkan otak orang dewasa. Karena kecanduan merupakan salah satu bentuk pembelajaran, remaja lebih mudah mengalami kecanduan dibandingkan orang dewasa. Nikotin dalam rokok elektrik dan produk tembakau lainnya juga dapat memicu otak remaja kecanduan obat-obatan lain seperti kokain.Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya
Penggunaan vape di kalangan remaja dan dewasa muda sangat terkait dengan penggunaan produk tembakau lainnya, seperti rokok biasa, cerutu, shisha, dan tembakau tanpa asap. Beberapa bukti menunjukkan bahwa penggunaan vape berhubungan dengan penggunaan alkohol dan zat lain seperti ganja.
Aerosol dari vape bukannya tidak berbahaya. Para ilmuwan masih berupaya untuk memahami secara lebih mendalam dampak kesehatan dan dosis berbahaya dari isi rokok elektrik ketika dipanaskan dan diubah menjadi aerosol, baik bagi pengguna aktif yang menghirup dari perangkat maupun bagi mereka yang terpapar aerosol secara langsung.
Risiko lain yang perlu dipertimbangkan adalah baterai rokok elektrik rusak yang diketahui dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan, beberapa di antaranya mengakibatkan cedera serius. Sebagian besar ledakan terjadi saat baterai rokok elektrik sedang diisi.
Oleh sebab itu, ada baiknya orang-orang yang lebih dewasa merangkul mereka yang masih muda untuk tidak menggunakan vape dan memberi pemahaman akan risiko kesehatan dan lingkungan.hidupsehat
Komentar
Posting Komentar