6 Risiko Kesehatan Makan Pare Berlebihan, Batasi ya!
Hidupsehat - Pare (Momordica charantia) atau bitter melon adalah tanaman rambat yang terkenal dengan rasanya yang pahit. Karena rasanya yang pahit ini, banyak orang yang tidak menyukainya.Sejak dulu pare sudah dimanfaatkan sebagai obat herbal dan dipercaya dapat membantu mengatur kadar gula darah. Di Indonesia sendiri, pare digunakan dalam berbagai masakan seperti siomai, tumis pare, dan masih banyak lagi. Walaupun pahit, tetapi manfaat yang ditawarkannya banyak sekali.Di sisi lain, buat yang doyan pare, kamu perlu hati-hati karena mengonsumsinya secara berlebihan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan efek buruk bagi kesehatan, lo! Apa saja? Simak penjelasan di bawah ini sampai tuntas, ya! - SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
1. Dapat menyebabkan keguguran
Pare merupakan salah satu sayur yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil bila dikonsumsi berlebihan. Menurut laporan berjudul "Forbidden Foods for Healthy Pregnancy" dalam International Journal of Scientific Research and Reviews tahun 2018, bila ibu hamil mengonsumsi pare terlalu banyak, rasa pahit dari pare bisa memicu kontraksi rahim sehingga dapat menyebabkan keguguran.Begitu pula mengonsumsinya dalam bentuk jus, dikatakan dapat menginduksi kontraksi rahim, menyebabkan perdarahan, abortus, dan persalinan prematur.Biji pare mengandung visin (vicine) yang dapat menyebabkan favism atau kondisi kekurangan enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) pada ibu hamil. Dalam sebuah percobaan, kandungan zat protein pare yang disebut momorcharin diketahui memiliki efek menghambat spermatogenesis pada anjing percobaan dan memiliki efek antifertilitas pada tikus betina.Karena terjadi penurunan kesuburan dan keguguran pada beberapa hewan percobaan tersebut, pare bisa jadi memiliki efek yang sama berbahayanya bagi manusia.
2. Dapat berdampak buruk bagi hati
Berdasarkan studi terhadap tikus yang dipublikasikan dalam jurnal Analytical Biochemistry tahun 2016, ditemukan bahwa ekstrak air pare dosis tinggi dapat menyebabkan hepatotoksisitas. Hepatoksisitas adalah kondisi organ hati yang mengalami kerusakan akibat zat-zat beracun.Jadi, ada kemungkinan pare yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan dosis tinggi bisa menyebabkan peradangan hati. Ini mungkin bisa disebabkan oleh senyawa momorcharin dalam pare. Akan tetapi, jangan khawatir karena konsumsi pare dalam batas wajar tetap bermanfaat bagi kesehatan.
3. Dapat menyebabkan masalah ginjal
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Nephropathology tahun 2014 menemukan bahwa pemberian dosis pare hingga 4.000 mg/kg berat badan ke tikus putih dianggap aman, sebab tidak menunjukkan efek pada fungsi ginjal tikus percobaan tersebut. Namun, lebih dari itu bisa memicu masalah ginjal.Untuk jumlah yang aman, kamu bisa mengonsultasikannya ke dokter atau ahli gizi. Sebab, setiap orang mungkin punya toleransi asupan dosis yang berbeda.
4. Dapat menyebabkan irama jantung menjadi tidak teratur
Studi kasus berjudul "A case of atrial fibrillation due to Momordica charantia (bitter melon)" dalam jurnal Annals of Saudi Medicine tahun 2010 melaporkan kasus mengenai seorang laki-laki berusia 22 tahun yang tidak punya riwayat kelainan irama jantung, secara mengejutkan mengalaminya setelah minum jus pare.Irama jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan penggumpalan darah di satu sisi jantung. Jika kondisi ini terus terjadi, trombosit akan membentuk gumpalan dan dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.Laporan tersebut juga menyebut bahwa pare aman dikonsumsi manusia dengan dosis 20 mg/kg berat badan. Akan tetapi, tingkat racun atau toksisitas pare bahkan dapat menimbulkan kematian bagi hewan laboratorium jika diberikan ekstrak pare dosis tinggi. Selain itu, buah dan biji pare memiliki tingkat toksisitas yang lebih besar daripada daunnya.
5. Dapat menganggu pengobatan bila digabungkan dengan obat diabetes
Buat orang-orang dengan diabetes, obat untuk menurunkan gula darah tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan pare. Sebab, pare juga dapat membuat gula darah menurun, yang mana bila obat penurun gula darah dan pare dikonsumsi bersamaan dikhawatirkan akan menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah. Ini tentunya bisa berbahaya.Dilansir Healthline, pare bukanlah obat untuk mengatasi pradiabetes ataupun diabetes, meskipun sayur ini sudah terbukti dapat menurunkan gula darah. Faktanya, pare tidak lebih efektif daripada dosis rendah obat diabetes yang sudah disetujui.
Baca Juga : 6 Minuman Terbaik untuk Mengatasi Kecanduan Gula
6. Efek samping pare lainnya
Pare juga memiliki potensi efek samping lain bila dikonsumsi berlebihan, seperti:
- Diare, muntah, dan masalah usus lain.
- Menyebabkan favism yang juga dapat menyebabkan anemia pada orang dengan kondisi defisiensi G6PD.
- Menyebabkan perubahan efektivitas bila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
- Menyebabkan masalah dalam kontrol gula darah pada orang yang baru selesai menjalankan operasi.
- Menyebabkan koma akibat hipoglikemia.
- Kejang pada anak-anak.
- Sakit kepala.
Meskipun pare berpotensi menimbulkan beberapa efek samping atau risiko kesehatan yang cukup berbahaya, tetapi ini hanya akan terjadi bila konsumsinya terlalu tinggi dan dilakukan dalam jangka waktu lama. Bila dikonsumsi secara wajar dalam pola makan sehat bergizi seimbang, sayur pahit ini dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harianmu dan menyehatkan tubuh. - DominoQQ
Komentar
Posting Komentar