Kamis, 05 Desember 2024

6 Jenis Obat Penurun Kolesterol yang Perlu Kamu Tahu

Hidupsehat - Bagi beberapa orang, perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang lebih sehat dan rutin berolahraga, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Bagi beberapa orang lain dengan kolesterol tinggi, mereka mungkin perlu obat untuk mengontrol kadar kolesterol

Ada beberapa obat kolesterol berbeda yang mungkin diresepkan dokter. Jika seseorang tidak berhasil dengan satu pengobatan, pengobatan lain bisa dicoba.Dalam menemukan obat kolesterol yang ampuh atau yang cocok, kamu perlu mengetahui beberapa jenis obat kolesterol yang tersedia - SahabatQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

1. Statin

Statin adalah jenis obat yang paling umum digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang diperlukan untuk produksi kolesterol di hati.Beberapa contoh statin termasuk atorvastatin, simvastatin, dan rosuvastatin. Statin tidak hanya menurunkan LDL, tetapi juga dapat meningkatkan sedikit kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan trigliserida.Statin juga memiliki manfaat tambahan dalam mengurangi peradangan dan stabilisasi plak aterosklerosis.Namun, statin dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri otot, gangguan pencernaan, dan peningkatan kadar gula darah


2. Cholesterol absorption inhibitor

Cholesterol absorption inhibitor atau sering dikenal dengan ezetimibe adalah obat yang bekerja dengan mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi di usus kecil.Ezetimibe sering digunakan bersama statin untuk memberikan efek penurunan kolesterol yang lebih kuat. Dengan mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam aliran darah, ezetimibe membantu menurunkan kadar LDL secara efektif.Penelitian tahun 2018 menemukan bahwa penggunaan jenis obat ini bisa menurunkan 18–25 persen kolesterol.  Kelebihan utama ezetimibe adalah dapat digunakan oleh pasien yang tidak dapat mentoleransi dosis tinggi statin atau memiliki masalah dengan efek samping statin.Kombinasi ezetimibe dengan statin dapat memberikan penurunan LDL yang lebih signifikan dibanding statin saja.Efek samping yang umum dari ezetimibe termasuk sakit perut, diare, dan nyeri sendi


3. Inhibitor PCSK9

Inhibitor PCSK9 adalah jenis obat baru yang bekerja dengan cara berbeda dari statin dan ezetimibe. Obat ini, seperti alirocumab dan evolocumab, bekerja dengan menghambat protein PCSK9 yang memengaruhi jumlah reseptor LDL di hati.Dengan lebih banyak reseptor yang tersedia untuk mengeluarkan LDL dari darah, maka kadar kolesterol jahat dapat menurun secara signifikan.Inhibitor PCSK9 biasanya diberikan melalui suntikan dan digunakan untuk pasien dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi. Orang yang tidak merespons baik terhadap statin dan ezetimibe juga bisa diberikan obat ini.Studi menunjukkan, inhibitor PCSK9 dapat menurunkan kadar LDL hingga 60 persen atau lebih, yang sangat signifikan bagi pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.Efek samping dapat termasuk reaksi di tempat suntikan dan gejala mirip flu.


4. Niacin

Niacin, juga dikenal sebagai vitamin B3, adalah suplemen yang dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL serta trigliserida. Meskipun niacin dapat ditemukan dalam makanan dan suplemen, tetapi dosis yang lebih tinggi bisa digunakan untuk menurunkan kolesterol dengan resep dokter.Niacin bekerja dengan mengurangi produksi VLDL (lipoprotein dengan densitas sangat rendah), yang merupakan jenis LDL. Selain itu, niacin meningkatkan kadar HDL dengan mengurangi laju pembuangan HDL dari darah.Efek samping niacin meliputi kemerahan pada kulit (flushing), gatal, masalah pencernaan, dan peningkatan kadar gula darah. Karena efek samping ini, niacin sering digunakan sebagai tambahan terapi dan tidak sebagai lini pertama pengobatan kolesterol tinggi.


5. Resin pengikat asam empedu

Resin pengikat asam empedu atau bile acid sequestrant bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan mencegah penyerapannya kembali ke dalam darah. Karena asam empedu terbuat dari kolesterol, proses ini mengurangi jumlah kolesterol dalam tubuh.Tiga jenis obat ini meliputi cholestyramine, colesevelam, dan colestipol. Obat ini sering digunakan sebagai tambahan pada terapi statin, terutama pada pasien yang membutuhkan penurunan kolesterol lebih lanjut.Resin pengikat asam empedu dapat menurunkan kadar LDL secara signifikan, tetapi biasanya tidak memengaruhi kadar HDL atau trigliserida.Efek samping yang umum termasuk sembelit, perut kembung, dan gangguan pencernaan.

Baca Juga : 5 Minuman Penghilang Ngantuk Selain Kopi, Efektif Saat Kerja

6. Fibrate

Fibrate, seperti fenofibrate dan gemfibrozil (Lopid), adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan lemak dalam darah. Fibrate bekerja dengan mengaktifkan enzim lipoprotein lipase, yang memecah trigliserida di darah.Fibrate sangat efektif untuk pasien dengan trigliserida tinggi, yang merupakan faktor risiko penting untuk pankreatitis dan penyakit jantung. Meskipun efeknya pada LDL tidak sekuat statin, tetapi fibrate dapat memberikan manfaat tambahan dalam pengelolaan lipid darah.Efek samping fibrate termasuk masalah pencernaan, peningkatan risiko batu empedu, dan dalam kasus yang jarang, masalah otot.Mengelola kadar kolesterol menjadi bagian penting dari pencegahan penyakit jantung. Obat-obatan kolesterol dapat memberikan manfaat signifikan, terutama bila dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat dan olahraga teratur. - DominoQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

3 Manfaat Leg Day untuk Pria, Bantu Stimulasi Hormon Pertumbuhan

  Hidupsehat - Dalam rutinitas kebugaran, banyak pria yang lebih fokus pada latihan untuk membentuk tubuh bagian atas, seperti dada, bahu, d...