WASPADA DALAM BANJIR


 Banjir kerap terjadi ketika musim penghujan tiba. Kondisi ini membuat tubuh rentan terkena berbagai penyakit yang sering muncul saat banjir. Oleh karena itu, penting untuk mengenal lebih jauh penyakit-penyakit tersebut agar Anda tetap sehat dan langkah pencegahan pun dapat dilakukan sejak dini.


Hujan yang terus-menerus terjadi selama musim penghujan, membuat udara menjadi lebih lembap dan memudahkan kuman penyebab penyakit, baik virus, bakteri, parasit, dan jamur, untuk berkembang biak di berbagai tempat.klik

Oleh karena itu, waspadalah terhadap berbagai penyakit yang sering muncul saat banjir dan musim hujan, serta kenali cara mudah untuk mencegahnya.


Di berbagai negara, banjir sudah bukan lagi menjadi pemandangan asing, sebagai bencana yang muncul usai curah hujan yang tinggi. Beberapa penyakit pun rawan menjangkiti para korban banjir, mulai dari yang ringan hingga yang mematikan.


1. Penyakit Kulit

Di antara semua penyakit yang mengintai para korban banjir, penyakit kulit ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi. Penyebabnya adalah bakteri jenis E. Coli yang dibawa oleh air banjir. Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal. Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya.sahabatqq


2. Diare

Lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare. Gejala diare pun bisa bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan Buang Air Besar (BAB) tidak terlalu encer, hingga kram perut hebat yang disertai intensitas BAB yang cukup tinggi dengan disertai keluarnya lendir dan darah.


Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh. Sebab, data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia, meninggal akibat diare, dan 8,5 persen dari angka tersebut adalah anak-anak dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.


3. Kolera

Disebabkan oleh minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae, penyakit kolera ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan diare, yaitu tingginya intensitas BAB. Bedanya, pada kolera disertai muntah-muntah.


4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan. Bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka terbuka dan memar, atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor yang mengandung bakteri leptospira.


Gejala penyakit ini adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan pendarahan di paru-paru. Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian.


5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit lain yang juga mengintai usai banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala umumnya mirip seperti flu umum, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas. Penularan ISPA terbilang cukup mudah, karena dapat ditularkan melalui air liur, darah, dan udara.agen domino terpecaya


6. Malaria

Air yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Saat itulah nyamuk penyebab malaria pun mendapat celah. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium. Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.


Gejala penyakit ini adalah demam tinggi yang disertai rasa lemas. Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital.


7. Demam Berdarah (DB)

Sama seperti malaria, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah juga tergolong penyakit serius dan mematikan jika tidak segera ditangani. Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam yang disertai ruam pada kulit. Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya.


8. Demam Tifoid (Tipes)

Demam tifoid (typhoid) merupakan infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan, yang menginfeksi melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan.hidupsehat

~ jayasahabat.com ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Efek Begadang pada Wajah, Salah Satunya Bikin Keriput

5 Makanan yang Gak Boleh Dikonsumsi Bareng Kopi, Kenapa?

6 Manfaat Buah Duku untuk Ibu Hamil