Tidak sedikit orang memilih tidur dengan kipas angin yang menyala. Tujuannya adalah agar tidak kepanasan sehingga tidur jadi lebih nyenyak.
Meski begitu, tidak semua orang bisa tidur pakai kipas angin. Bahaya tidur dengan kipas angin bisa menimbulkan efek negatif bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.klik
> Kondisi yang Membuat Tidur Pakai Kipas Angin Berbahaya
Kendati memberikan manfaat positif untuk sebagian besar orang, tidur pakai kipas angin justru berbahaya bagi kamu yang mengidap alergi dan asma.
Pasalnya, kipas angin dapat mengedarkan partikel-partikel debu maupun alergen (zat pemicu alergi) lain yang bisa menyebabkan iritasi. Partikel debu bisa melekat hingga ke langit-langit kamar.
Adapun pemicu alergi paling umum ketika tidur pakai kipas angin, yaitu tungau debu. Serangga berukuran sangat kecil ini hidup di area berlapis kain dan lembap.
> Bahaya Tidur Pakai Kipas Angin
Sejumlah masalah kesehatan bisa muncul akibat penggunaan kipas angin, di antaranya:
1. Sulit Bernapas
Ada informasi yang beredar bahwa tidur dengan kipas angin bisa menyebabkan kekurangan oksigen hingga berujung kematian. Perlu digarisbawahi, hal ini adalah mitos belaka.
Tidur dengan kipas angin tidak menyebabkan kekurangan oksigen yang berujung kematian. Tidur menggunakan kipas angin ataupun tidak, sebaiknya dilakukan di ruangan berventilasi sehingga memungkinkan pertukaran udara dan masuknya oksigen.
Kendati tidak menyebabkan kematian, tidur di ruangan yang tidak berventilasi berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada beberapa orang. Udara dingin dari angin yang dihasilkan kipas dapat sahabatqq menyebabkan hidung tersumbat sehingga bernapas terasa sulit.
Untuk itu, tidur sebaiknya dilakukan di ruangan berventilasi, ya. Kamu juga bisa melakukan irigasi hidung setiap hari agar hidung kamu tetap kering dan terhindar dari masalah hidung lainnya.
2. Menimbulkan Alergi
Bahaya tidur pakai kipas angin bisa mengedarkan debu, tungau, serbuk sari tanaman, dan alergen lainnya di dalam kamar. Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan.
Alergen dapat pula memperburuk kondisi asma yang kamu idap. Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin.
3. Hipertermia
Kamu bisa mengalami hipertermia akibat kebiasaan tidur menggunakan kipas angin. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal, yakni melebihi 40 derajat Celcius.
Dingin yang dihasilkan oleh kipas angin mungkin tidak cukup memadai untuk menjaga suhu ruangan tetap rendah. Akibat suhu ruangan yang tinggi, tubuh tidak sanggup beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
4. Membuat Tenggorokan dan Hidung Kering
Tidur dengan kipas angin dapat membuat hidung dan tenggorokan kamu mengering. Kondisi ini dapat memicu produksi mukus (lendir) berlebih, sinusitis, nyeri kepala, dan hidung mampet.
Karena itu, sebaiknya jangan mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur ataupun tubuh. Jika diperlukan, pasang filter udara di kamar tidur.
5. Kekurangan Cairan
Dehidrasi bisa terjadi ketika tidur pakai kipas angin. Pasalnya, udara dingin yang dihasilkan kipas akan menyerap cairan tubuh. Ketika cairan sudah terserap, tubuh melemah sehingga organ tubuh tidak bekerja dengan baik.
Dehidrasi bisa menyebabkan kamu kehausan sehingga sering terjaga di malam hari. Agar tidak kekurangan cairan, perbanyak minum air putih, ya!
6. Mata dan Kulit Kering
Bahaya tidur pakai kipas angin juga bisa membuat mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering mudah mengalami iritasi.
Adapun kulit kering lebih rentan terinfeksi kuman dan patogen penyebab penyakit lainnya. Garis-garis kulit kamu pun jadi lebih terlihat sehingga tampak lebih tua.
Gunakan losion atau pelembap agar kulit kamu tidak kering. Hindari mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh supaya mata kamu juga tidak kering.
7. Bell’s Palsy
Udara dingin yang dihasilkan agen domino99 dan poker terpecaya kipas angin bisa menimbulkan Bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah. Kamu berisiko mengembangkan penyakit ini ketika tidur dengan kipas angin semalaman.
Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu. Kamu jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa.
8. Nyeri Otot
Nyeri otot bisa terjadi akibat kebiasaan tidur dengan kipas angin. Sirkulasi udara yang dingin membuat kamu lebih rentan mengalami kontraksi otot.
Apabila kamu mengalami nyeri otot sebelumnya, gejala nyeri dan keram otot yang kamu rasakan bisa makin parah.hidupsehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar